NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Cegah Penyebaran Corona di Kampus, Ini Cara Politeknik Batam & STAIN Sultan Abdurrahman Kepri
Berbagai upaya dilakukan pihak Politeknik Batam dan STAIN Sultan Abdurrahman Kepri untuk mencegah penyebaran Covid di lingkungan kampus
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
"Dari bulan perbulan semakin lama grafik kesalahannya semakin menurun. Artinya seluruh mahasiswa dan dosen sadar benar dengan covid ini," lanjutnya.
Budiman berharap semoga kedepan hal ini menjadi pedoman utama untuk mencegah penyebaran virus ini.
Hal senada disampaikan Fadhila Yonata. Ia menjelaskan awal mula terbentuknya Satgas Covid di STAIN, karena isu virus Corona mulai berkembang pada Maret 2020.
"Jadi kami atas inisiatif dari ketua untuk membentuk tim satgas. Tim ini sendiri dibentuk pada akhir Maret 2020. Sebagai penanggung jawab yakni ketua STAIN selanjutnya, saya sebagai ketua tim dan ada juga anggota tim kami yakni beberapa dosen pembina," katanya.
"Dosen dan tenaga pengajar lainnya bersinergi bersama mahasiswa. Dalam hal ini UKM untuk bersama-sama menjaga lingkungan kampus bebas dari Covid-19," katanya.
Ia melanjutkan, beberapa program yang mereka adakan awalnya menggunakan dana swadaya, belum ada dana khusus terkait penanganan covid ini.
"Di awal-awal kami adakan sumbangan sukarela dari dosen dan tenaga pengajar serta staf kampus STAIN. Selang beberapa bulan baru ada bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama," katanya.
Setelah mendapat bantuan tersebut, mereka anggarkan seperti untuk penyemprotan di lingkungan kampus, pengadaan vitamin untuk dosen dan staf kampus serta beberapa mahasiswa.
"Tidak hanya itu, ada tambahan pulsa untuk dosen juga kami anggarkan," lanjutnya.
Selain di lingkungan kampus, mereka juga berperan aktif di lingkungan masyarakat seperti memberikan sembako kepada masyarakat di sekitar kampus yang terkena dampak Covid.
Untuk lebih mudah mengecek tamu yang datang dan keluar kampus, di STAIN kini hanya dibuka satu pintu dari 3 pintu utama.
"Terkait perkuliahan, sesuai dengan imbauan pemerintah. STAIN sudah melakukan pembelajaran daring hingga sekarang," sambungnya.
Ia mengakui ada beberapa kendala tidak terduga dalam pembelajaran daring. Yakni koneksi internet yang kadang bagus, kadang tidak.
Dari rangkaian tersebut, ada harapan kedepan agar pemerintah memberikan platform secara terpadu atau standar. Sehingga tidak ada kesenjangan antara universitas satu dengan yang lain. Hal ini untuk mendukung kualitas pembelajaran agar bisa merata.
Di akhir obrolan, ia berharap semoga semua masyarakat dan lingkungan kampus bisa sadar terhadap Covid-19.
"Untuk memutus rantai covid ini berawal dari diri sendiri canangkan 3 M. Mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker," tutupnya.
(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)