HARI PAHLAWAN 2020
Ganasnya Arek-arek Suroboyo saat Pertempuran 10 November, Pentolan Sekutu Tewas
Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November tak lepas dari kisah Pertempuran Surabaya dan arek-arek Suroboyo.
Selepas memenangkan Perang Dunia II, Sekutu juga berniat mengambil kendali wilayah jajahan Indonesia dari Belanda.
Salah satu aksi yang dilakukan adalah mengibarkan bendera mereka di Hotel Yamato.
Hal ini tentu membuat masyarakat Indonesia marah besar.
Muncul lah wacana untuk mengibarkan bendera Merah Putih di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Surabaya.
Pagi hari, masyarakat Surabaya yang melihat bendera Belanda sudah berkibar merasa marah dan murka.
Mereka menganggap Belanda tidak menghargai usaha dari rakyat Indonesia yang telah memproklamirkan kemerdekaannya.
Pengibaran bendera Belanda ini akhirnya membuat para pemuda bersitegang dengan orang-orang Belanda.
Para pemuda yang diwakili oleh Residen Soedirman yang didampingi Sidik dan Hariyono kemudian menemui perwakilan Inggris, WVch Ploegman serta orang-orang Belanda di sana.
Baca juga: Tak Bisa Sembarangan, Begini Syarat dan Prosedur Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional
Pertemuan tersebut bertujuan untuk berunding dan menurunkan bendera yang memicu amarah masyarakat Surabaya.
Namun Ploegman menolak usulan tersebut.
Dia bahkan juga menolak mengakui kedaulatan Indonesia.
Segera setelah pertemuan, Ploegman mengeluarkan pistol yang memicu perkelahian di lobi Hotel Yamato.
Kala itu, ia tewas dicekik Sidik, adapun Sidik lalu tewas ditembak tentara Belanda.
Di luar gedung hotel, massa yang datang semakin banyak.
Mereka mendukung Residen Soedirman membuat inisiatif agar bendera tersebut diturunkan.