TRIBUN WIKI

Kilas Balik 25 Tahun Perjalanan ATB di Batam, Kini Digantikan PT Moya

Selama bertahun-tahun, PT Adhya Tirta Batam dipercaya menjadi pihak yang mengelola air bersih di kota Batam. Ini profil dan perjalanannya.

TribunBatam.id/Istimewa
ATB - ATB telah melayani kebutuhan air bersih Batam selama 25 tahun. Ini profil dan perjalanannya. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Konsesi ATB resmi berakhir, Sabtu (14/11/2020).

Artinya, kini perusahaan pengelolaan air minum itu tak lagi menangani kesediaan air baku di Kota Batam.

Sebagai gantinya, PT Moya Indonesia yang bakal mengambil alih perannya.

Berkaitan dengan berakhirnya konsesi ini, PT ATB telah memberikan seluruh fasilitas dan aset terkait pengelolaan SPAM kepada BP Batam.

Menurut Head of Corporate Secretary, Maria Jacobus, total nilai aset tersebut mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

"Nilainya Rp 1 triliun lebih ya. Bahkan hampir Rp 2 triliun, kalau saya tidak salah," ujar Maria, diwawancarai pada Jumat (13/11/2020).

Baca juga: BP Batam dan PT Moya SPAM Batam Kelola Penyediaan Air Bersih Setelah Konsesi ATB Berakhir

Akhir hubungan dengan BP Batam

Penandatanganan berita acara pengakhiran konsesi, oleh Plh Kepala BP Batam, Purwiyanto, dan Presiden Direktur PT ATB, Benny Andrianto Antonius, Jumat (13/11/2020).
Penandatanganan berita acara pengakhiran konsesi, oleh Plh Kepala BP Batam, Purwiyanto, dan Presiden Direktur PT ATB, Benny Andrianto Antonius, Jumat (13/11/2020). (ISTIMEWA)

Selama bertahun-tahun, PT Adhya Tirta Batam dipercaya menjadi pihak yang mengelola air bersih di kota Batam.

Selain menjadi pihak ketiga yang menangani pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga, perusahaan swasta ini juga bertanggung jawab atas perawatan waduk sebagai sumber air bersih.

Awal Agustus, elite Batam dan Kepulauan Riau (Kepri) diramaikan dengan informasi putusnya hubungan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan ATB.

Dalam proses lelang Pemilihan Mitra Kerjasama Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan Selama Masa Transisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam, PT Moya terpilih sebagai peserta terbaik.

Artinya, ATB akan digantikan oleh PT Moya dalam mengelola air bersih di kota Batam selama enam bulan masa transisi.

Terkait hal ini, pihak PT ATB merasa keberatan dan telah melayangkan laporan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas dugaan adanya diskriminasi dalam syarat keikutsertaan proses lelang tersebut.

ATB sendiri sudah menjalin kontrak dengan pemerintah Batam selama 25 tahun, yakni dari 1995 hingga 2020.

Lantas, bagaimana sejarah dan perjalanan panjang ATB di Kota Batam?

Baca juga: ATB Serahkan Aset ke BP Batam, Moya Mulai Kelola Air Bersih di Batam

Profil ATB

Petugas pelayanan ATB di kantor Sukajadi saat melayani pelanggan beberapa waktu lalu.
Petugas pelayanan ATB di kantor Sukajadi saat melayani pelanggan beberapa waktu lalu. (ist)

PT Adhya Tirta Batam (ATB) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Melansir situs resmi ATB Batam, perusahaan ini didirikan secara sah berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 juncto Undang-Undang No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing.

ATB telah memiliki izin dan ditunjuk sebagai perusahaan yang memiliki hak eksklusif atau satu-satunya di Pulau Batam untuk mengambil, memanfaatkan dan mengelola air baku menjadi air bersih, serta mendistribusikannya kepada pelanggan di Pulau Batam berdasarkan Surat Keputusan Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (Otorita Batam) Nomor 062/UM-KPTS/XI/1995 tertanggal 15 November 1995 tentang "Pengelolaan Air Bersih" di Pulau Batam oleh PT Adhya Tirta Batam.

Ketika dimulainya pembangunan di Pulau Batam yaitu tahun 1971, penyediaan dan pengelolaan air bersih di Batam dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Otorita Batam (BP Batam).

Namun seiring dengan pesatnya perkembangan Batam serta untuk memenuhi kebutuhan pasar, maka pemerintah melalui Otorita Batam mengadakan kerjasama konsesi pengolahan air bersih dengan ATB selama 25 tahun, mulai tahun 1995 sampai dengan 2020.

ATB merupakan perusahaan pengelola air minum swasta pertama di Indonesia.

Selama lebih hampir 25 tahun, ATB bertanggungjawab menjaga suplai air pada pelanggan dengan berinvestasi dalam instalasi pengolahan air dan jaringan infrastruktur layanan pelanggan.

Baca juga: Sah Geser ATB Kelola Air Bersih, Janji PT Moya Indonesia untuk Warga Batam, Dirut Jamin Hal Ini

Perjalanan

KUNJUNGI ATB - Bupati Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Zaenal Arifin bersama manajemen PDAM Tirta Gemilang saat berkunjung ke Adhya Tirta Batam (ATB) untuk studi banding, Kamis (5/11).
KUNJUNGI ATB - Bupati Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Zaenal Arifin bersama manajemen PDAM Tirta Gemilang saat berkunjung ke Adhya Tirta Batam (ATB) untuk studi banding, Kamis (5/11). (TribunBatam.id/Istimewa)

Pertumbuhan pelanggan PT Adhya Tirta Batam (ATB) cukup signifikan.

1. Jumlah pelanggan

Pada 1996 saat ATB mulai beroperasi, jumlah pelanggan hanya 20.349.

Tahun 2018, jumlah pelanggan yang teraliri air bersih ATB sudah mencapai 281.703.

Setelah 23 tahun beroperasi, jumlah pelanggan ATB naik lebih dari 10 kali lipat dari tahun-tahun pertama mengabdi di Batam.

Selain jumlah pelanggan yang tumbuh berkali lipat, cakupan pelayanan ATB juga naik sangat signifikan.

Baca juga: Konsesi ATB Berakhir, Plh Kepala BP Batam Titip Pengelolaan Air Batam ke PT Moya Indonesia

2. Cakupan pelayanan

Tahun 1996, cakupan pelayanan ATB hanya 36 persen, kini setelah lebih dari dua dasawarsa mengabdi, cakupan pelayanan sudah meningkat menjadi 99,5 persen.

Pertumbuhan penduduk Kota Batam memang cukup tinggi.

Tahun 1996, penduduk Batam hanya 247.958, kini sudah mencapai 1.329.773.

Untuk mengimbangi pertumbuhan pelanggan, ATB meningkatkan beragam infrastruktur dengan menambah jumlah investasi.

3. Investasi

Pada tahun-tahun awal, investasi yang dikucurkan adalah sebesar Rp26,482 miliar.

Pada 2018, nilai investasi ATB adalah sebesar Rp1,005,075 miliar.

4. Tingkat kebocoran air

Sementara untuk tingkat kebocoran air,  1996 masih diangka 46 persen, tahun 2018 tingkat kebocoran air ATB sudah mencapai 16,6 persen.

Sekedar informasi, semakin kecil tingkat kebocoran air suatu perusahaan air minum, berarti semakin efektif perusahaan air minum tersebut.

Baca juga: KONSESI Berakhir, 200 Karyawan Pilih Tetap Bertahan Jadi Karyawan PT ATB 

5. Rasio jumlah karyawan

Rasio jumlah karyawan juga cukup efisien.

Bila 1996 lalu rasio karyawan ATB masih 7,47 per 1.000 pelanggan, kini rasio karyawan mencapai 2,06 per 1.000 pelanggan.

6. Konsesi berakhir

Selama bertahun-tahun, PT Adhya Tirta Batam dipercaya menjadi pihak yang mengelola air bersih di kota Batam.

Selain menjadi pihak ketiga yang menangani pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga, perusahaan swasta ini juga bertanggung jawab atas perawatan waduk sebagai sumber air bersih.

Awal Agustus, elite Batam dan Kepulauan Riau (Kepri) diramaikan dengan informasi putusnya hubungan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan ATB.

Dalam proses lelang Pemilihan Mitra Kerjasama Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan Selama Masa Transisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam, PT Moya terpilih sebagai peserta terbaik.

Artinya, ATB akan digantikan oleh PT Moya dalam mengelola air bersih di kota Batam selama enam bulan masa transisi.

Terkait hal ini, pihak PT ATB merasa keberatan dan telah melayangkan laporan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas dugaan adanya diskriminasi dalam syarat keikutsertaan proses lelang tersebut.

ATB sendiri sudah menjalin kontrak dengan pemerintah Batam selama 25 tahun, yakni dari 1995 hingga 2020.

Baca juga: BESOK Mulai Kelola Air di Batam Gantikan ATB, Ini Persiapan PT Moya Indonesia

Baca berita lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved