Daftar Negara yang Sudah Memesan Vaksin Moderna dan Pfizer, Ada Indonesia?
Kedua kandidat vaksin menggunakan messenger RNA (mRNA), yang bekerja dengan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap virus.
TRIBUNBATAM.id - Uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga dari Pfizer/BioNTech dan Moderna tampaknya memberi secercah harapan kepada dunia untuk pulih dari wabah corona.
Perusahaan Amerika, Pfizer, bersama dengan perusahaan mitranya dari Jerman, BioNTech, pada Rabu, (18/11) mengatakan bahwa, hasil akhir dari uji coba tahap akhir vaksin corona produksinya menunjukkan tingkat kemanjuran 95 persen, dikutip dari Newsweek, Kamis, (19/11/2020).
Sebelumnya, pada Senin lalu, Moderna juga telah merilis data awal untuk vaksinnya yang menunjukkan tingkat kemanjuran sebesar 94,5 persen.
Vaksin Pfizer/BioNTech disebut BNT162b2, sementara vaksin Moderna disebut mRNA-1273.
Kedua kandidat vaksin menggunakan messenger RNA (mRNA), yang bekerja dengan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap virus.
Lalu negara mana saja yang tertarik membeli kedua vaksin corona ini?
Amerika Serikat
Pada 11 Agustus bahwa pemerintah AS memesan 100 juta dosis mRNA-1273 Moderna dengan nilai US$ 1,525 miliar (Rp 21,6 triliun).
Berdasarkan perjanjian tersebut, AS juga akan memiliki opsi untuk memperoleh hingga 400 juta dosis tambahan, menurut laporan Newsweek, 18 November 2020.
Pada perjanjian bulan Juli pemerintah AS akan menerima total 100 juta dosis kandidat vaksin Pfizer/BioNTech dengan opsi untuk memperoleh hingga 500 juta dosis tambahan.
AS akan membayar perusahaan Pfizer/BioNTech sebesar US$ 1,95 miliar (Rp 27,6 triliun) setelah menerima 100 juta dosis pertama.
Pfizer/BioNTech mengatakan pada Senin bahwa pihaknya bekerja dengan Operation Warp Speed (OWS) pemerintah AS untuk melakukan program percontohan imunisasi di Rhode Island, Texas, New Mexico, dan Tennessee yang akan membantu menyempurnakan rencana pengiriman dan penyebaran.
Kanada
Menurut Moderna, pihaknya masih dalam jalur untuk dapat mengirimkan hingga 56 juta dosis vaksin Covid-19 ke Kanada mulai 2021. Pada bulan September, pemerintah Kanada mengkonfirmasi komitmen pemesanan sebanyak 20 juta dosis.
Pfizer/BioNTech mengatakan pada Agustus kesepakatan dengan pemerintah Kanada telah dicapai, tetapi tidak mengungkapkan informasi nilai pembelian atau dosis.