TERUNGKAP Alasan Kapolda Jabar Tak Bubarkan Paksa Kerumunan Megamendung, Ridwan Kamil Beberkan Ini

Ridwan Kamil seakan membela Kapolda Jawa Barat, yang tak membubarkan paksa kerumunan massa simpatisan FPI di Megamendung, Bogor pada Jumat lalu

Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengungkap alasan Kapolda Jawa Barat tidak membubarkan paksa kerumunan massa di Megamendung 

TERUNGKAP Alasan Kapolda Jabar Tak Bubarkan Paksa Kerumunan Megamendung, Ridwan Kamil Beberkan Ini

TRIBUNBATAM.ID - Buntut keramaian pada kegiatan-kegiatan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab berdampak pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh polisi.

Selain Anies, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil tak luput dari panggilan pihak kepolisian.

Keduanya dipanggil terkait kerumunan acara simpatisan Habib Rizieq yang terjadi di kawasan Jakarta dan Jabar, beberapa waktu lalu.

Emil, sapaan Ridwan Kamil juga seperti membela Kapolda Jawa Barat, kenapa tak membubarkan secara paksa kerumunan massa di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat (13/11/2020) lalu.

Menurut dia, saat itu pihak camat dan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor hanya menerima laporan, jika acara tersebut hanya Salat Jumat dan peletakan batu pertama masjid.

Baca juga: Kegiatan Rizieq Shihab Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Selidiki

Baca juga: Setelah Anies Baswedan, Giliran Ridwan Kamil Dipanggil Polisi Terkait Habib Rizieq Shihab

Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020)
Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) (Tribunnews/Jeprima)

"Bukan acara besar yang mengundang (massa, red), hanya acara rutin," ucap Emil.

Ia juga mengaku sudah melakukan tindakan pencegahan dalam acara tersebut.

Namun tidak disangka euforia masyarakat tergolong besar.

Baca juga: Anies Baswedan Ditegur & Dipanggil Polisi, Buntut Acara Habib Rizieq Shihab 2 Kapolda Dicopot

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Dicopot Diduga Korban Acara Rizieq Shihab, Anies juga Ikut Terseret

"Dari masyarakat tidak hanya mengikuti, tapi juga ingin melihat.

Itu yang membuat situasi menjadi sangat masif," urai Emil.

Melihat kondisi tersebut, pelaksana lapangan memiliki dua pilihan, melakukan tindakan persuasif humanis atau represif.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020) (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, utamanya untuk menghindari gesekan, dipilihlah tindakan persuasif humanis.

"Maka pilihan dari Kapolda Jawa Barat (saat itu dijabat oleh Irjen Rudy Sufahriadi) memutuskan memilih pendekatan humanis non represif."

"Walaupun akhirnya, pilihan-pilihan itu memberikan konsekuensi pada insitusi di kepolisian yang saya sangat hormati terkait hal itu," tegas Emil.

Baca juga: Eks Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana Bungkam Usai Serah Terima Jabatan di Mabes Polri

Baca juga: Buntut Acara Habib Rizieq Bupati hingga Gubernur Dipanggil Polisi, Kapolres dan Kapolda Kena Imbas !

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved