BERITA PEMPROV KEPRI
Jembatan Batam Bintan (Babin) Sepanjang 7 Kilometer Diperkirakan Selesai 2023
Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin memperkirakan, jika pembangunan jembatan Babin dimulai 2021, maka diharapkan akan selesai 2023
Ia berharap pembangunan Jembatan Batam Bintan itu menjadi kebanggaan RI. Ini juga menjadi menunjukkan konsistensi dalam pembangunan. Diharapkan, kedepan, pembangunan bisa selesai dalam waktu dua atau tiga tahun.
"Kalau kita konsisten, bisa selesaikan 2 tahun dan paling lama 3 tahun. Sehingga pemulihan ekonomi, bisa dimulai dari sini," katanya.
"Nanti kita pikirkan. Di kepala saya, usulkan nama gelar pahlawan. Panglima Perang, Dipertuan Muda Pertama Kelana Jaya Putera. Yang memindahkan kerajaan dari Johor. Tapi itu keputusan nanti di Presiden. Raja-raja lain sudah banyak disebut (penamaan). Yang Kelana Jaya Putera malah belum ada," imbuhnya.
Usulkan Nama Jembatan Kelana Jaya Putera
Sebelumnya, Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin meninjau salah satu titik Jembatan Batam Bintan (Babin) di Punggur, Selasa (1/12/2020) sekira pukul 14.30 WIB.
Ia mengatakan jembatan ini nantinya akan menghubungkan empat pulau, di antaranya Batam, Tanjung Sauh, Pulau Buau dan Bintan.
"Ini adalah janji Presiden dan mimpi-mimpi sudah hampir 20 tahun," ujar Bahtiar dalam kata sambutannya.
Ia mengakui, nama jembatan ini kurang tepat apabila diberikan nama Jembatan Batam Bintan atau biasa disebut juga dengan Jembatan Babin.
Lantaran menghubungkan empat pulau. Ia mengusulkan nama jembatan ini nantinya adalah Jembatan Kelana Jaya Putera. Sesuai dengan sejarah Kepulauan Riau atau sejarah Kepri.
"Saya sudah cek langsung titiknya pakai perahu. Sepulang dari sana langsung rapat. Tinggi jembatan pulau ini dengan Tanjung Sauh 20 meter di atas permukaan pasang tertinggi. Khusus Tanjung Sauh dengan Pulau Buau, KRI Dewaruci bisa melewati.
Disepakati tinggi jembatannya 40 meter di atas permukaan laut. Inilah jembatan tertinggi dan akan menjadi ikon," paparnya.
Ia melanjutkan, jika keempat pulau ini tersambungkan, maka hukum dan perekonomian juga akan tersambung. Kalau bisa dilakukan konsisten, ia langsung melaporkan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo.
"Saya siap memimpin tim untuk menyampaikan kegiatan kita ini dan jembatan ini bisa menjadi pilot project bagi daerah lain. Selama ini terkendala soal lahannya, karena yang terlibat tim teknisnya saja.
Kita buat Satgas dalam proses rencana besarnya. Saya buat SK di dalamnya ada TNI/Polri dan semuanya. Saya pastikan lokasi ini akan dikawal," paparnya.
Ia menetapkan titik koordinat dan tak boleh ada transaksi apapun lagi dengan lahan. Jika berurusan maka akan berurusan langsung dengan aparat keamanan.
"Kita bisa selesaikan selama 2 sampai 3 tahun ke depan dan akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa," katanya.
Pihaknya juga akan mengembalikan industri perikanan di Provinsi Kepri. Seluruh ikan-ikan bisa kumpul di lokasi industri perikanan Kepri ini.
"Jembatan ini kita buat, saya yakin daerah ini akan luar biasa sekali. Saya yakin daerah ini lebih besar dibanding dengan wilayah lainnya. Kita punya komitmen untuk bangsa dan negara," katanya. (Tribunbatam.id /Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami)
*Simak berita Tribun Batam lainnya di Google News