Satu Rombongan Bersama Menteri Edhy Prabowo, Ngabalin Lolos Terjaring OTT Ini Kata Novel Baswedan
Mewakili pertanyaan publik presenter Karni Ilyas menanyakan langsung ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan soal alasan Ali Ngabalin tak ikut diciduk
TRIBUNBATAM.id - Satu Rombongan Bersama Menteri Edhy Prabowo, Ngabalin Lolos Terjaring OTT Ini Kata Novel Baswedan.
Akhir November 2020 mencatat sejarah baru Indonesia.
Saat itu kembali satu menteri terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan yang menggeser posisi Susu Pudjiastuti, dicokok KPK di Bandara Soekarno Hatta.
Bersamaan dengannya, di rombongan Edhy ternyata ada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Baca juga: Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel Baswedan, Ali Ngabalin: Harus Siap Dikritik
Baca juga: Detik-detik Karni Ilyas Tunjuk-tunjuk Ali Ngabalin, Gebrak Meja Hingga Sebut ILC Malam Itu Memalukan
Ali Ngabalin lolos dari penangkapan Menteri Edhy Prabowo dalam kasus suap ekspor benih lobster.
Mewakili pertanyaan publik, presenter senior Karni Ilyas menanyakan langsung ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan soal alasan Ali Ngabalin tak ikut ditangkap.

Padahal saat itu, Ngabalin satu rombongan dengan Edhy Prabowo yang pulang dari kunjungan di Amerika Serikat.
Penjelasan disampaikan Novel menjawab pertanyaan presenter senior, Karni Ilyas.
"Kenapa Ngabalin bisa lolos?
Padahal ada dalam rombongan.
Kalaupun dikeluarkan kena dulu harusnya kan," tanya Karni sebagaiamana dikutip dari akun Youtube Karni Ilyas Club, Senin (30/11/2020).
Menjawab hal itu, Novel mengatakan Ngabalin tidak ikut ditangkap karena dia bukan orang yang diduga sebagai pelaku.
Baca juga: Akhirnya Fadli Zon Angkat Bicara setelah Diisukan akan Menjabat Menteri KKP Gantikan Edhy Prabowo
Baca juga: Mengapa Fadli Zon Dinilai Cocok Gantikan Edhy Prabowo Jadi Menteri KKP, Pakar Bongkar Alasannya
Baca juga: Menteri Luhut Minta KPK Tak Berlebihan Periksa Edhy Prabowo, Saya Titip Itu Saja
Ngabalin, lanjut Novel, juga bukan orang yang perlu ditangkap untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Novel memastikan tidak ditangkapkapnya Ngabalin bukan karena ia merupakan seorang pejabat.

"Memang setiap proses upaya penangkapan atau tertangkap tangan, yang akan diamankan atau diperiksa, dilakukan penangkapan dalam hal OTT itu adalah orang yang diduga sebagai pelaku dengan syarat-syarat tertentu, orang yang diperlukan keterangannya sebagai saksi untuk menjelaskan peristiwa , hal hal itu Pak Karni.
Selain itu (terduga pelaku dan saksi) tentu tidak (ditangkap).
Siapa pun dia, bukan karena dia pejabat, bukan.
Namun memang karena kepentingan diperlukan apa tidak," jelas Novel.
Baca juga: Lantang meski Sempat Dikritik: Edhy Prabowo Diciduk KPK, Ekspor Benih Lobster Disetop Sementara KKP
Baca juga: Sederet Alasan Kenapa Fadli Zon Diprediksi Kuat Gantikan Edhy Prabowo Jadi Menteri KKP
Baca juga: KPK Bongkar Modus Korupsi Ekspor Benur Menteri Edhy Prabowo, Suap Ditransfer ke Rekening Staf Istri
Lebih jauh, Novel juga menjawab sejumlah pertanyaan dari Karni Ilyas terkait penangkapan KPK terhadap Edhy Prabowo.

Di antaranya, Novel menjawab tentang keberhasilan OTT KPK setelah sekian lama tidak ada OTT pasca-KPK dengan undang-undang baru.
Novel mengatakan, proses penangkapan Edhy Prabowo melalui proses panjang dan merupakan kerja tim, bukan dirinya semata.
Baca juga: Pernah Dipecat dari TNI, Begini Kisah Sebenarnya Pertemuan Edhy Prabowo dengan Prabowo Subianto
Baca juga: Bukan Susi Pudjiastuti, Jokowi Tunjuk Luhut jadi Menteri KKP Ad Interim Gantikan Edhy Prabowo
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Gerindra Sebut Sudah Lapor ke Prabowo Subianto, Apa Katanya?
"Saya sebagai penyidik, saya tentunya bagian dari operasi itu.
Tentunya itu tim yang bekerja.
Proses tentunya panjang dan banyak ada keterlibatan masyakat yang memberikan bantuan," jelas Novel.

Novel mengakui, adanya UU baru KPK membuat upaya pengungkapan kasus lebih berat dan sulit.
"Tentunya dengan UU KPK yang baru, tugas untuk memberantas korupsi itu menjadi lebih sulit, lebih berat.
Oleh karena itu kalau dilihat belakangan ini tidak terlalu banyak kegiatan pengungkapan kasus, itu kendalanya terkait itu.
Kenapa kok belakangan ini ada (OTT)?
Prosesnya panjang," beber dia.
Baca juga: Keberhasilan Novel Baswedan Tangkap Menteri KKP Dapat Acungan Jempol Dari Mantan Petinggi KPK
Baca juga: FAKTA Febri Diansyah Mundur dari KPK dan Harapan NOVEL BASWEDAN Situasi Segera Berubah
Novel menyatakan dirinya tidak bisa berbicara lebih jauh karena saat ini proses hukum terhadap Edhy Prabowo masih berjalan dan ia merupakan bagian dari proses yang berjalan tersebut.
Karni Ilyas kemudian bertanya apakah pengungkapan kasus Edhy Prabowo terbilang mudah?
Pasalnya modus yang dipakai seperti transfer rekening bisa dianggap ceroboh atau bodoh.
Baca juga: Penyidik KPK Kritis di ICU Akibat Covid-19, Istri Novel Baswedan Juga Positif Corona
Terkait hal ini, Novel pun enggan membeberkan lebih detail.

"Banyak faktor di sana.
Tentnya ada suatu proses yang dilakukan berkelanjutan, dengan cermat, tekun dan yang terpenting adalah, keberhasilan di KPK yang saya tahu itu berhubungan dengan kecepatan dan kekedapan.
Semakin cepat proses yang dilakukan, semakin kedap operasinya maka keberhasilannya akan semakin tinggi," ujar Novel.
Baca juga: Fakta-fakta Meninggalnya Fedrik Adhar, Jaksa dalam Sidang Novel Baswedan, Disebut Akibat Covid-19
Lebih jauh, Karni Ilyas kemudian menyinggung soal bagaimana penyidik KPK bisa mengetahui uang yang diambil melalui ATM Staf Khusus Edhy Prabowo dipergunakan oleh Edhy Prabowo.
Novel menyatakan ada banyak cara yang dilakukan.
Namun demikian, ia enggan membeberkan karena hal itu bagian dari rahasia penyidikan.
"Banyak cara yang bisa dilakukan pak Karni.
Cuma ini proses sedang berjalan dan saya tidak mewakili KPK untuk berbicara terkait hal ini.
Dua hal itu tentunya membuat saya tidak berbicara tentang hal itu," kata Novel.
Baca juga: Terdakwa Kasus Penyerangan Novel Baswedan Divonis 2 Tahun Penjara
Baca juga: Jejak Sidik Jari Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Hilang Misterius, Jenderal Polisi Ini Disorot
Novel melanjutkan, dalam pengungkapan kasus, penyidik harus selalu kreatif.

"Tapi tentunya proses investigasi itu petugas-petugasnya harus kreatif dan itu membuat pola bisa dilakukan lebih cermat dan yang lebih penting lagi dalam setiap kejahatan selalu ada saja pihak-pihak yang bertolak belakang, sehingga pihak-pihak itu yang memberitahukan kepada kami," jelas dia.
Baca juga: Jawaban Ali Ngabalin ke Najwa Shihab soal Ikut Edhy Prabowo ke Amerika: Dengar Dulu Penjelasan Saya
Baca juga: Ali Ngabalin Saksi Mata KPK Ciduk Menteri Edhy Prabowo di Bandara, Dinanti Penyidik Sepulang dari AS
Baca juga: Ada Ali Ngabalin Ketika Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap, KPK Minta Ngabalin Pisah Dari Rombongan
.
.
.
Baca berita menarik lain di Google
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satu Rombongan, Kenapa Ngabalin Tidak Ikut Terjaring saat OTT Edhy Prabowo? Ini Kata Novel Baswedan
(*)