Dirkrimum Polda Turun Gunung Rekonstruksi Pembantaian Raja Adat Samosir Rianto Simbolon, Ada Apa?
Polda Sumut atas perintah Kapolda turun tangan menguak kasus pembunuhan Raja Adat di Samosir, Rianto Simbolon
Suatu penghargaan besar bagi kami termasuk para pengacara.
Biasa dalam hal rekonstruksi, JPU itu adu pendapat.
Namun silakan nanti koordinasi dengan JPU," sambungnya.
Baca juga: Kenapa Kalian Bunuh Bapakku? Menanti Meraung-raung Saksikan Rekonstruksi Pembantaian Rianto Simbolon
Baca juga: Pembunuhan Raja Adat Samosir, Rianto Simbolon Punya Anak Banyak, 2 di Antaranya Kini di Panti Asuhan
"Secara detail, kita koordinasikan.
Kami minta dengan JPU dengan hormat dengan para saksinya atau tersangka nantinya maupun PH-nya untuk menandatangani berita acara rekonstruksi lanjutan yang kita lakukan hari ini," pungkasnya.
Warga padati lokasi rekonstruksi
Sementara itu, rekonstruksi lanjutan ini menyedot perhatian masyarakat setempat.
Warga berduyun-duyun datang ke lokasi rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan di kawasan Jalan Ronggur Nihuta, Kecamatan Pangururan.
Meski lokasi dipadati warga, proses rekonstruksi berjalan lancar.
Sembari menyaksikan reka adegan yang diperagakan para pelaku, sejumlah warga kasak-kusuk mengungkapkan rasa iba terhadap anak-anak Rianto Simbolon.
Baca juga: Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia Gelar Rakernas di Batam, Ini Pembahasannya
Adapun ketujuh anak Rianto kini telah yatim piatu.
Sebelumnya, istri dari Rianto telah meninggal dunia.
Usai rekonstruksi, seorang warga sekitar yang juga Sekretaris Harian Pemuda Karya Nasional (PKN) Kabupaten Samosir, Boris Situmorang sampaikan rasa iba terhadap ketujuh anak Rianto Simbolon.
"Sebenarnya bukan cuma satu yang dibunuh pelaku ini, ada delapan.
Karena ketika mereka bunuh ayah anak-anak ini, mereka juga sudah membunuh masa depan anak-anak ini.