PILKADA KARIMUN
Masih Unggul, Perolehan Suara Iskandarsyah-Anwar untuk Pilkada Karimun Beda 153 dengan Petahana
Data sementara, Iskandarsyah-Anwar Abubakar masih unggul dengan total suara 54.028 di Pilkada Karimun. Sedangkan Aunur Rafiq-Anwar Hasyim 53.875 suara
Tak main-main dirinya telah duduk di kursi DPRD hingga 3 periode.
Namun, dirinya tak bisa menyelesaikan periode terakhir ini lantaran harus maju di Pilkada Karimun 2020.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Iskandarsyah dan bagaimana sepak terjangnya?
Profil Iskandarsyah
H. Ing Iskandarsyah lahir di Moro, 19 Juli 1972 dari pasangan H Abdul Manaf dan Hj Fatimah.
Ayahnya berasal dari Kundur, sedang ibunya asli Moro.
Iskandarsyah menghabiskan masa kecilnya di di tanah kelahirannya, Moro, Karimun.
Dia mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Moro.
Tamat SD, dia lantas melanjutkan ke SMP Negeri 1 Moro.
Iskandarsyah yang kala itu masih remaja kemudian memutuskan untuk melanjutkan ke SMA Negeri 1 Tanjungpinang.
Tak kuliah di dalam negeri, Iskandarsyah memilih untuk melanjutkan studi di Hoge School Rotterdam, Belanda.
Di negeri kincir angin itu, dia semakin berkembang.

Sosok yang doyan ngopi ini aktif di berbagai kegiatan organisasi dan sosial.
Dia pernah menjadi Ketua Organisasi Keluarga Islam Delft-Belanda, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Belanda, dan Pengurus dan Khatib Masjid Al-Hikmah Den Haag.
Dia bahkan dengan mantap mendirikan Indonesische Stichting Nederland.
Sebuah lembaga kemanusiaan yang terdaftar resmi di Kamar Dagang Belanda sejak 2004.
Lembaga ini aktif membantu masyarakat yang terkena bencana, baik di dalam maupun di luar Indonesia.
Berbagai aktivitas itulah yang membuat jiwa sosialnya kian tinggi.
Sebagai jebolan sekolah di luar negeri, Iskandarsyah pernah memiliki karier yang cukup mentereng,.
Dirinya pernah bekerja sebagai Manager & Business Analyst Cinquer Technology.
Sepulangnya dari Belanda, Iskandarsyah mendirikan Komunitas Kepri Mengajar.
Sesuai namanya, komunitas ini memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak putus sekolah dan kurang mampu.

Di Indonesia pun dia aktif dalam berbagai organisasi seperti Ketua Umum Gerakan Permasyarakatan Minat Baca Kepri dan Pembina Komunitas Bakti Bangsa.
Kedua komunitas itu berorientasi pada pendidikan mengajar.
Iskandarsyah mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi wanita pujaannya, Hj Siti Rojiah.
Pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Zhilal Robbani Iskandar.
Awalnya tak berniat terjun ke politik
Sebagai orang yang memiliki minat tinggi dalam bidang sosial dan pendidikan, awalnya Iskandarsyah justru tak berniat terjun ke politik.
Dirinya bergabung sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengimplementasikan ilmunya pada masyarakat.
Namun, siapa sangka jika sosok yang kerap tampil dengan jenggot tipis khasnya ini justru mampu melejit hingga menjadi legislator handal selama belasan tahun.

Berbaur dengan tokoh hebat seperti almarhum HM Sani, mantan Gubernur Kepri, membuat dirinya lebih bisa mengembangkan semangat dan pola pikir.
Iskandarsyah banyak menyerap ilmu dan semangat dari sosok Sang 'Untung Sabut' itu.
Baginya, HM Sani tak hanya seorang pemimpin, namun juga orangtua sekaligus guru yang hebat.
Berbagai pelajaran hidup banyak diambil Iskandarsyah dari HM Sani.
Dari HM Sani, dia belajar bahwa hidup harus bermanfaat untuk sesama dan pengabdian itu tak mengenal batas usia.
Dia pun menjadi lebih terbuka dan menganggap politik sebagai jembatan untuk mengabdi kepada rakyat.
Di mata masyarakat, Iskandarsyah memiliki pembawaan yang sederhana dan membumi.
Dia juga dikenal sebagai sosok yang pluralis dan memahami adanya perbedaan.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati/Widi Wahyuning Tyas)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google