Batam-Pinang Masih Berdarah-darah, Angka Pengangguran Bengkak Saat Pandemi, PHK Hantui Pekerja

Pandemi virus corona yang berkepanjangan membuat sejumlah wilayah Kepri masih berdarah-darah, ancaman PHK masih membayangi jutaan pekerja

Shutterstock/Blue Planet Studio
Batam-Pinang Masih Berdarah-darah, Angka Pengangguran Bengkak Saat Pandemi, PHK Hantui Pekerja. Foto ilustrasi karyawan yang kena PHK saat pandemi Covid-19 

TRIBUNBATAM.id - Batam-Pinang Masih Berdarah-darah, Angka Pengangguran Bengkak Saat Pandemi, PHK Masih Hantui Pekerja.

Pandemi virus corona yang berkepanjangan masih membuat sejumlah wilayah Kepulauan Riau (Kepri) berdarah-darah.

Minimnya permintaan pasar akan barang dan jasa membuat sejumlah industri  sempat tutup sementara, yang berdampak pada dirumahkannya ribuan karyawan.

Alhasil selama pandemi Covid-19 menghantam dan hingga kini belum usai angka pengangguran di Kepri makin parah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjungpinang mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2020 mengalami kenaikan signifikan 2,99 persen dibanding Agustus 2019.

Dari data yang itu TPT di Kota Gurindam mencapai 9,30 persen atau 9.537 jiwa.

Sedangkan di tahun 2019 lalu angka pengangguran masih 6,31 persen atau 6.356 jiwa.

Baca juga: Selama Pandemi Jumlah Pengangguran di Tanjungpinang Terus Bertambah

Baca juga: Kemenaker Klaim UU Cipta Kerja Jawab Persoalan Pengangguran di Indonesia, Ini Alasannya

"Peningkatannya cukup tajam.

Akibat pandemi Covid-19 banyak terjadi pemutusan hubungan kerja dan jika menurun justru menjadi anomali dengan keadaan tentunya," kata Kepala BPS Tanjungpinang, Mangampu Tua Gultom, Kamis (17/12/2020).

Mangampu menambahkan, pandemi Covid-19 saat ini menyasar tajam ke sektor pariwisata dan industri kecil menengah, hingga berakibat tutup sementara atau sampai waktu yang tidak ditentukan.

Ilustrasi pengangguran
Ilustrasi pengangguran (Tribunnews)

"Akibatnya omzet menurun dan upaya yang mereka lakukan tentu menekan biaya produksi dan mengurangi tenaga kerja.

Jadi yang bertahan pada umumnya itu adalah usaha yang mempekerjakan keluarga," ungkapnya.

Di sisi lain tercatat data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ikut mengalami kenaikan sebanyak 0,09 persen dengan jumlah 62,46 persen di tahun 2019 dan 62,56 persen di tahun 2020.

Baca juga: Disiram Air Keras Karena Sering Main Tiktok, Istri Sebut Suaminya Cemburuan dan Pengangguran

Baca juga: UMK Batam 2021 Diusulkan Naik, Apindo Kepri Bereaksi Keras: Jangan Menambah Pengangguran

"Untuk jumlah bekerja di tahun 2020 mengalami penurunan tercatat 92.996 jiwa sedangkan di tahun 2019 sebanyak 94.349 jiwa," sebut Mangampu.

Selanjutnya lapangan kerja utama per Agustus tahun 2020 yang mengalami penurunan justru di sektor jasa yakni, 73.070 jiwa dari 76.186 jiwa tahun 2019

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved