CUACA EKSTREM DI ANAMBAS
Banjir di Anambas Jadi Sorotan PLN UP3 Tanjungpinang, Terpaksa Padamkan Listrik 700 Pelanggan
Akibat banjir di Anambas, PLN UP3 Tanjungpinang mematikan 5 gardu listrik serta 3 gardu listrik yang rusak akibat tertimbun tanah longsor di Siantan.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Tingginya curah hujan di kawasan Tarempa Anambas membuat Sungai Sugi yang berada di Jalan Pattimura meluap.
Kondisi terkini, ratusan rumah warga sudah mulai dibenahi dari sisa-sisa lumpur yang masuk.
Namun sejumlah warga mengeluhkan gatal-gatal pascaair banjir surut.

"Bukan main gatalnya, tidak bisa tidur semalam. Air bersih mati, Bagaimana mau mandi? Badan rasanya gatal sekali," ujar Dini, yang rumahnya ikut terendam banjir, Senin (21/12/2020).
Hal yang sama juga dialami Rita, ia dan keluarganya terpaksa harus mencari air untuk membersihkan diri mereka agar gatal-gatal di badan sedikit mereda.
"Kami cari sumber air, karena mau beli air galon malamkan sudah tutup. Akhirnya dapat air, langsung dipanaskan biar gatal-gatal ini hilang," ucap Rita.
Warga Berjibaku Bersihkan Rumah Pascabanjir
Sementara itu, pascabanjir terjadi di Kepulauan Anambas khususnya di Wilayah Tarempa, warga berjibaku membersihkan sisa banjir yang memasuk ke rumah.
Pantauan TribunBatam.id di lokasi rawan banjir, di jalan Raden Saleh, sejumlah warga bersama-sama mengeluarkan barang berharga mereka untuk diselamatkan.
Ada yang terlihat sudah lelah menyiram dan menyapu bekas genangan air yang masuk.
Warga juga saling membantu membersihkan rumah tetangganya.
Diketahui, sisa banjir membawa lumpur setebal 5 centimeter. Akibatnya warga harus mencangkul dan membuang sisa banjir.
"Habis semua rumah, dapur, dan peralatan lainnya. Baju kami sudah tidak ada lagi. Ini saja saya pinjam baju tetangga, memang habis semuanya," ujar Lia (42).
Lia mengatakan, air sudah dua kali naik menggenangi rumahnya. Ia merasa kelelahan membersihkan sisa lumpur yang tak kunjung bersih.

"Kemarin air dua kali naik. Pertama sudah surut, tiba-tiba sore naik lagi airnya sampai sepinggang ini, terpaksa kami mengungsi tidur di rumah tetangga yang agak tinggi," ucap Lia.