Natal Tahun Baru Kian Dekat, Simak Plus Minus Rapid Test Antigen Jadi Syarat Baru Perjalanan
Rapid test antigen jadi perbincangan hangat di publik, setelah diumumkan sebagai syarat baru masuk ke sejumlah provinsi di Indonesia
TRIBUNBATAM.id - Natal Tahun Baru Kian Dekat, Simak Plus Minus Rapid Test Antigen Jadi Syarat Baru Perjalanan.
Rapid test antigen jadi perbincangan hangat di publik, setelah diumumkan sebagai syarat baru masuk ke sejumlah provinsi di Indonesia.
Berbeda dari sebelumnya, pelaku perjalanan, khususnya udara hanya diwajibkan menunjukkan hasil rapid test antibodi dengan hasil nonreaktif.
Rapid test antigen diyakini dapat mendeteksi virus secara langsung dan bisa dilakukan lebih cepat dari PCR.
Seperti diketahui, Indonesia dan banyak negara di dunia hingga kini masih belum terbebas dari pandemi virus corona.
Sejak kasus pertama ditemukan di Wuhan, China, Covid-19 menyebar ke seluruh dunia yang menyebabkan kondisi dunia berubah.
Baca juga: Peminat Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim Batam Membludak, Prosedur Bakal Dievaluasi
Baca juga: Anak-anak Di Bawah 12 Tahun Tak Wajib Rapid Test Antigen, Aturan Baru Protkes Liburan Natal
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia Prof DR. Dr. Aryati MS, Sp. PK (K) memaparkan kelebihan dan kekurangan rapid test antigen.

Ia menjelaskan, ada sejumlah cara mendeteksi Covid-19.
Secara berurutan, yang paling baik, menurut dia, prosedur kultur menggunakan virus hidup.
Akan tetapi, cara ini sulit diterapkan karena harus dilaksanakan pada laboratorium riset dan menggunakan prosedur yang ketat.
Baca juga: TERJAWAB Alasan Pemprov Kepri Tolak Terapkan Rapid Test Antigen, Masuk Batam Cukup Syarat Standar
Metode di bawah kultur, dilakukan dengan menggunakan molekuler.
Salah satunya prosedur pemeriksaan menggunakan PCR.
Akan tetapi PCR, membutuhkan waktu yang lebih lama.
Plus minus rapid test antigen
Nah, keunggulan rapid test antigen di antaranya dapat mendeteksi virus secara langsung dan bisa dilakukan lebih cepat dari PCR.
Baca juga: Surat Rapid Antigen Tak Wajib Bagi Warga Luar ke Batam, Cukup Rapid Test Antibodi
Oleh karena itu, menurut dia, tes cepat antigen ini menjadi pilihan karena dapat dilaksanakan dengan cepat dengan tingkat kepercayaan di bawah PCR.
Akan tetapi, Aryati mengingatkan, proses pemeriksaan tes antigen harus dikerjakan dengan cepat setelah pengambilan sampel.
"Antigen ada buffer lysys di dalam tabung sehingga pengerjaan harus dilakukan dengan cepat," ujar Aryati, Sabtu (19/12/2020).
Kelebihan lainnya, bisa mendeteksi saat pasien memasuki fase akut dan sangat menular.

Berikut adalah sejumlah kelebihan rapid test antigen:
- Mendeteksi komponen virus secara langsung Baik untuk deteksi fase akut (early case detection)
- Tidak membutuhkan masa inkubasi untuk menunjukkan hasil positif
- Tidak memerlukan spesifikasi laboratorium khusus untuk pengerjaan rapid test
- Tidak memerlukan keterampilan petugas secara khusus dalam pengerjaan rapid test
Baca juga: BIAYA Rapid Test Antigen di Batam, Syarat Masuk Jakarta Mulai 18 Desember 2020
Kekurangan rapid test antigen:
- Hanya dapat mendeteksi pada fase akut, sedangkan RT-PCR masih positif
- Menggunakan sampel saluran napas atas (swab naso/orofaring)
- Ketidakterampilan petugas dalam pengambilan spesimen dapat memengaruhi hasil
- Membutuhkan APD level 3 untuk pengambilan spesimen
- Memerlukan perhatian khusus terhadap sensitivitas yang bervariasi
- Uji validasi masih terbatas sehingga belum dapat menggantikan posisi RT-PCR
Aryati mengatakan, setiap peralatan antigen sudah ada ketentuan harus berapa lama pemeriksaan segera dilakukan terhadap sampel yang telah diambil.
Ia mengatakan, jika tidak segera dilakukan pemeriksaan, maka berpotensi menimbulkan adanya negatif palsu.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Batas Tertinggi Rapid Test Antigen, Paling Mahal Rp 275 Ribu
"Kalau PCR bisa dikerjakan tak segera karena ada medianya untuk virus bertahan.
Tapi antigen harus segera. Kalau di situ tidak segera, bagaimana?
Hasilnya bisa negatif palsu," kata dia.

Idealnya, pelaksanaan rapid test antigen juga memerlukan biosafety kabinet untuk menghindari potensi aerosol saat pengambilan sampel.
Sehingga ia mengatakan sebaiknya memang tidak dilaksanakan di tempat terbuka.
Selain itu, pengambilan sampel antigen juga perlu menggunakan APD level 3.
Aryati mengatakan, pengambilan sampel melalui swab nasofaring juga seharusnya dilakukan oleh tenaga terlatih.
Alasannya, dalam pengambilan sampel perlu teknik khusus sehingga alat pengambilan sampel bisa menyentuh ujung dan diputar-putar.
Tujuannya agar pengambilan sampel maksimal dan tidak muncul negatif palsu.
Baca juga: 7 Lokasi Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Datang 4 Jam Sebelum Terbang
Baca juga: Walau Batam Tidak Rapid Antigen, Namun Pemerintah Tetap Perketat Protokol Kesehatan
Baca juga: Berapa Biaya Rapid Test Antigen di Batam? Ini Perkiraan Tarifnya Kata Kadinkes Batam
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketahui, Ini Plus Minus Rapid Test Antigen Menurut Ahli
(*)