TAK Ada Kembang Api dan Kerumunan, Warga Batam Pilih Habiskan Malam Tahun Baru di Rumah
Tidak Ada Kembang Api dan Kerumunan, Kebanyakan Warga Batam Pilih Habiskan Malam Tahun Baru di Rumah.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tidak Ada Kembang Api dan Kerumunan, Warga Batam Pilih Habiskan Malam Tahun Baru di Rumah.
Meskipun grafik kasus Covid-19 di Batam kian landai, upaya-upaya preventif terus dilakukan.
Satu di antaranya yakni mencegah terjadinya kerumunan, terutama di malam tahun baru.
Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Kepri nomor 383 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kegiatan masyarakat selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Oleh karenanya, Polda Kepri dengan tegas tidak mengeluarkan izin keramaian pada malam pergantian tahun 2021.
Baca juga: NIHIL Kasus Baru Covid-19, Warga Lingga Tetap Dilarang Berkerumun saat Malam Tahun Baru

Malam pergantian tahun pun sangat berbeda. Tidak ada lagi hingar-bingar dan pesta kembang api yang meriah.
Untuk itu, tak sedikit dari warga Batam yang memilih menghabiskan malam tahun baru dengan aktivitas lain.
Misalnya, menggelar barbeque atau bakar-bakar di rumah bersama keluarga.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, tampak ratusan warga memadati lokasi pasar sore yang ada di Bengkong Laut, Batam, Kamis (32/12/2020).
Buktinya, lapangan parkir yang selama ini kosong tampak penuh dengan berbagai jenis kendaraan roda dua.
Baca juga: Tahun Baru di Tengah Covid, Warga Batam Pilih Bakar Jagung hingga Mengunjungi Keluarga

Risnawati (30) warga Tanjung Buntung, mengatakan jika sore ini dia dan beberapa rekannya menyambangi pasar sore hanya untuk membeli daging dan jagung.
"Karena dilarang tidak boleh keluar rumah dan melakukan kerumunan, ya kami sekeluarga memilih bakar-bakar di rumah saja," ujarnya sambil menanyakan harga jagung.
Tidak hanya Risnawati, puluhan ibu-ibu lainnya juga terpantau memadati pasar tersebut.
Kebanyakan, mereka membeli jagung dan juga beberapa kebutuhan lainnya.
Lain Risnawati, lain pula Desi.
Ibu 32 tahun ini memborong ikan dan sayuran untuk bekal menginap ke rumah saudara di Tanjung Piayu.
Baca juga: KISAH Irul, Wanita Penjual Koran di Batam Hadapi Covid-19: Saya Pakai Masker Karena Takut Virus

"Biasanya tiap tahun kami ngumpul di rumah sembari melakukan karaoke di komplek rumah. Karena dilarang terpaksa kami sekeluarga memilih pergi ke Piayu," kata Desi.
Dia menambahkan, jika kebetulan suaminya libur kerja 3 hari, sehingga punya banyak waktu untuk menikmati liburan di Tanjung Piayu.
Hingga sore ini ratusan warga masih memadati pasar tersebut.
Beberapa tukang parkir dan keamanan pasar sibuk mengatur lalu lalang kendaraan yang hendak masuk dan keluar pasar. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)