Fakta Insiden Laut di Anambas, Kapal Nelayan Karam Disapu Gelombang, Sudah Belasan Kasus

Berikut Fakta Insiden Laut di Anambas yang dialami nelayan tradisional. Basarnas mencatat belasan kasus yang dialami nelayan selama 2020.

TribunBatam.id/Istimewa
Fakta Insiden Laut di Anambas, Kapal Nelayan Karam Disapu Gelombang, Sudah Belasan Kasus. Foto Kapal nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Senin (16/11/2020). 

Saat dikonfirmasi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Palmatak, Yopen membenarkan kejadian kapal tenggelam tersebut.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, Jalur Pelayaran dari Pelabuhan Punggur ke Tanjung Uban Dialihkan

Baca juga: CUACA EKSTRIM, KSOP Batam tak Izinkan MV Putri Anggraini Berlayar ke Anambas

Tim Basarnas saat membawa pompong nelayan yang sempat dikabarkan hilang dan akhirnya ditemukan, baru-baru ini.  Kondisi nelayan selamat
Tim Basarnas saat membawa pompong nelayan yang sempat dikabarkan hilang dan akhirnya ditemukan, baru-baru ini. Kondisi nelayan selamat (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA)

Tak hanya itu, ia juga ikut membantu evakuasi kapal nelayan yang tenggelam.

"Lokasinya di Tanjung Penes, Kecamatan Palmatak. Nelayan ini mau cari ikan, cuma dihantam gelombang dan kapal tenggelam," ucap Yopen saat dihubungi melalui telepon.

Sejumlah kapal nelayan yang mengetahui ada kapal milik nelayan tenggelam langsung turun ke laut untuk membantu evakuasi kapal dan nelayan.

"Ini kapal nelayan milik Azman, orang Desa Putik. Saat ini kita masih di laut, baru seksi bantu nelayan yang tenggelam.

Alhamdulillah sudah selamat," tuturnya.

2. Bukan yang Pertama

Sebelumnya diberitakan, nekat melaut saat cuaca buruk, empat nelayan Anambas hilang, kini telah ditemukan.

Empat nelayan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Anambas akhirnya ditemukan setelah dikabarkan hilang pada Jumat (8/1/2021) lalu.

Para nelayan itu ditemukan Tim SAR dalam kondisi selamat

Empat nelayan tersebut masing-masing Widi sebagai nakhoda, dan Yanto, Putra, dan Uwen sebagai Anak Buah Kapal (ABK) diketahui melaut sejak 4 Januari 2021.

NELAYAN ANAMBAS - Lokasi pelabuhan di jalan Amat Yani, Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan dimana kapal-kapal nelayan Anambas bersandar, Jumat (4/12/2020).
NELAYAN ANAMBAS - Lokasi pelabuhan di jalan Amat Yani, Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan dimana kapal-kapal nelayan Anambas bersandar, Jumat (4/12/2020). (TribunBatam.id/Rahma Tika)

Lebih kurang seminggu mereka berada di tengah laut, ditambah lagi kondisi cuaca di Kepulauan Anambas yang cukup ekstrem, dengan cuaca dan gelombang tinggi.

Akhirnya Tim SAR turun melakukan pencarian terhadap empat nelayan yang hilang kontak tersebut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel ketika dihubungi melalui sambungan telepon, membenarkan adanya kapal nelayan yang hilang.

"Satu pompong itu empat orang pergi melaut dan diterpa badai karena ketinggian gelombang saat ini mencapai 6 meter.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved