Fakta Insiden Laut di Anambas, Kapal Nelayan Karam Disapu Gelombang, Sudah Belasan Kasus

Berikut Fakta Insiden Laut di Anambas yang dialami nelayan tradisional. Basarnas mencatat belasan kasus yang dialami nelayan selama 2020.

TribunBatam.id/Istimewa
Fakta Insiden Laut di Anambas, Kapal Nelayan Karam Disapu Gelombang, Sudah Belasan Kasus. Foto Kapal nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Senin (16/11/2020). 

Basarnas dan Tim SAR datang ke lokasi setelah mendapat koordinat kapal nelayan itu," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus kepada Tribun Batam, Rabu (13/1/2021).

Sementara posisi nelayan ini diketahui setelah Radio Antar Penduduk mendapatkan lokasi nelayan.

"Saat ini mereka sudah dijemput dan akan dipulangkan ke tempatnya masing-masing," kata Mexianus.

3. Data Basarnas

Kapal nelayan hilang kontak di Anambas capai belasan kasus selama 2020.

Selama 2020 Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Kepulauan Anambas mencatat ada belasan laporan kapal nelayan hilang kontak saat melaut.

KAPAL NELAYAN TENGGELAM - Kapal nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Senin (16/11/2020).
KAPAL NELAYAN TENGGELAM - Kapal nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Senin (16/11/2020). (TribunBatam.id/Istimewa)

Dari belasan laporan nelayan hilang kontak itu, hampir keseluruhannya bisa ditemukan oleh tim SAR Anambas.

Kebanyakan laporan yang diterima tim SAR Anambas dari warga dan keluarga nelayan tersebut.

Koordinator Pos SAR Anambas, Febri Beni mengatakan, waktu paling rawan terjadinya kehilangan kontak nelayan saat kondisi cuaca seperti saat sekarang ini.

"Sejauh ini bisa kita temukan, lama pencarian kapal nelayan yang hilang kontak di laut itu tergantung ya, ada yang lima hari bahkan seminggu," ujar Febri, Kamis (14/1/2021).

Febri juga mengungkapkan kendala yang ia alami bersama tim saat mencari kapal nelayan yang hilang kontak. Yakni lokasi nelayan yang cukup jauh.

"Kalau lokasi kapal mereka jauh, kita cukup sulit mencari karena jangkauan radio mereka terbatas.

Dulu kita jalur komunikasinya menggunakan hp, tapi kan mereka tidak bisa menggunakan hp di lokasi penangkapan ikan itu, tapi menggunakan pantulan radio," tuturnya.

Pada awal tahun 2021 ini, tercatat baru satu laporan yang diterima oleh Tim SAR Anambas. Yakni satu buah kapal dengan muatan empat nelayan yang sudah ditemukan dan dikawal pulang sampai ke wilayahnya masing-masing.

4. Prediksi BMKG

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved