Nyawa Yatno Melayang Ucapkan 'Tumben, Kok Ganteng Kali, Mau ke mana?'

Susianto yang menyapa pelaku KS alias Kuna alias Bai yang sama-sama dari Sumut berbuah petaka karena menyebut kata ganteng yang dianggap menghina

kolase tribunvideo
Nyawa Yatno Melayang Ucapkan 'Tumben, Kok Ganteng Kali, Mau ke mana?'. Foto hanya ilustrasi tidak terkait dengan berita 

TRIBUNBATAM.id - Nyawa Yatno Melayang Ucapkan 'Tumben, Kok Ganteng Kali, Mau ke mana?'.

Istilah mulutmu harimaumu pas untuk kasus pembunuhan Susianto alias Yanto.

Warga Sumatera Utara (Sumut) ini meregang nyawa di Riau buntut ucapannya membuat tersinggung pelaku.

Susianto yang niatnya menyapa pelaku KS alias Kuna alias Bai, yang sama-sama dari Sumut berbuah petaka.

Kalimat "tumben ganteng" membuat Kuna tersinggung dan menebas Yanto dengan parang hingga tewas.

Baca juga: Oknum TNI Pamer Senpi ke Anggota Satgas Covid-19, Tersinggung Ditegur Bercelana Pendek

Baca juga: Tersinggung Ucapan Minggir Bos, Pengendara Motor Dikeroyok Gerombolan Pesepeda, Terekam CCTV

Baca juga: Seorang Anggota Satpol PP Bacok PNS, Tersinggung karena Dipaksa Buka Portal

Pengamen Ngamuk, Tersinggung gak Diberi Uang, Pukulkan Gitar ke Pemilik Rumah
Pengamen Ngamuk, Tersinggung gak Diberi Uang, Pukulkan Gitar ke Pemilik Rumah (Dok. Humas Polres Malang)

Sementara itu, rekan korban mengalami luka, saat mendapat serangan sama dari pelaku.

Pembunuhan ini dipicu karena pelaku tersinggung saat dibilang ganteng oleh korban.

Baca juga: Pembunuhan Sadis, Suami Tikam Istri yang Sedang Terlelap Tidur, Diduga Karena Masalah Asmara

Baca juga: WNA Tewas di Rumah Kontrakan, Pesan di Facebook Jadi Kunci Polisi Kejar Terduga Pelaku Pembunuhan

Baca juga: Pembunuhan Sadis, Ditagih Hutang, Pria ini Ngamuk dan Bunuh Orang yang Pinjamkan Uang Kepadanya

ilustrasi jenazah korban pembunuhan
ilustrasi jenazah korban pembunuhan (kompas.com)

"Korban bilang ke pelaku, ‘Tumben, kok, ganteng kali. Mau ke mana?’

Karena ucapan itu, membuat pelaku tersinggung," ungkap Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadyanto dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Pembunuhan Sadis, Jenazah Mahasiswa Telkom Ditemukan Dengan Tangan Terikat dan Dibungkus Plastik

Baca juga: BREAKING NEWS, Pelaku Pembunuhan Reni di Tanjungpinang Dibekuk di Batam

Baca juga: KESAKSIAN Tetangga Tersangka Pembunuhan Reni di Tanjungpinang, Ela : Dia Kerja di Bengkel

Kejadian ini bermula di sebuah tempat kos di Km 11 Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau.

Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Telkom. Ilustrasi
Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Telkom. Ilustrasi (cikwan suwandi/tribunjabar)

Di tempat itu KS dan Susiato menginap.

Pelaku dan korban sama-sama berasal dari Sumatera Utara,

tetapi mereka tidak saling mengenal.

Baca juga: TERUNGKAP! Ini Dugaan Kuat Motif Pembunuhan Reni, Ibu 4 Anak di Tanjungpinang

Baca juga: FAKTA Baru Kasus Pembunuhan Reni, Ibu Muda 4 Anak di Tanjungpinang

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mandor di Batam, Berawal dari Cekcok Mulut hingga Korban Sempat Ngopi

Di tempat kos itulah awal mereka bertemu.

Senin (18/1/2021), setelah Susiato menyapa KS dengan sebutan "ganteng",

Susiato dan temannya yang bernama Soni Syah Dalimunthe hendak berangkat bekerja atau berjualan peralatan rumah tangga menuju ke Desa Maredan, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.

Ilustrasi korban pembunuhan
Ilustrasi korban pembunuhan (Kompas.com)

Gunar menerangkan, pelaku kemudian membuntuti korban dengan mengendarai sepeda motor.

Korban ditusuk di perut

Pembacokan terjadi di Jalan Bakal, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang.

Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), pelaku langsung membacok korban dan temannya.

"Dua bacokan mengenai perut sebelah kanan korban,

bacokan ketiga ke arah Soni dan mengenai Soni,

dan kemudian Soni berhasil lari dari pelaku," jelas Gunar.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mandor di Batam, Berawal dari Cekcok Mulut hingga Korban Sempat Ngopi

Baca juga: Misteri Pembunuhan 1 Keluarga di Tokyo, 20 Tahun Tak Terpecahkan Meski Ada Sidik Jari

Baca juga: Sudah 20 Tahun, Kasus Pembunuhan 1 Keluarga Ini Belum Terpecahkan, Padahal Ada Sidik Jari dan DNA

Soni yang dalam keadaan terluka meminta pertolongan kepada pengendara yang sedang melintas.

Polisi melakukan olah TKP di Lapangan terkait kasus pembunuhan
Polisi melakukan olah TKP di Lapangan terkait kasus pembunuhan (TRIBUNBATAM.id/Alamudin)

Dia meminta bantuan untuk membawa Susiato yang terluka parah ke Puskesmas Koto Gasib di Siak.

Namun dalam perjalanan menuju Puskesmas, nyawa Susiato tidak tertolong.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polres Siak.

Sementara itu, setelah membacok, pelaku langsung melarikan diri ke arah Pekanbaru.

Baca juga: Kamar Janda di Hotel Dimasuki Pria Gempal, Setelah Keluar Terdengar Jeritan Pembunuhan

Baca juga: Pembunuhan Sadis, Seorang Pria Tikam Tetangganya Sendiri, Marah Sering Diintai Gerak-geriknya

Baca juga: 20 Tahun Tak Terungkap, Eks Penyidik Kasus Pembunuhan 1 Keluarga; DNA Pelaku Asia Timur-Eropa

Berdasarkan informasi yang didapat Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Siak,

KS ditangkap di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu.

PNS Kejari Taufik Hidayat Tewas Dikeroyok
PNS Kejari Taufik Hidayat Tewas Dikeroyok (Kloase Tribunmanado)

"Pelaku sempat berusaha untuk melawan, tetapi berhasil kita amankan," ujar Gunar.

Gunar mengatakan, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUH Pidana juncto Pasal 338 KUH Pidana,

dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.

Baca juga: Korban Pembunuhan di Batam Sempat Kejar Pelaku Sambil Pegang Luka di Perutnya dan Akhirnya Tumbang

Baca juga: BREAKINGNEWS, Polisi Bekuk Pelaku Pembunuhan di Batam, Kini Diperiksa di Polda Kepri

Baca juga: Mandor Korban Pembunuhan di Batam Dikenal Baik, Sering Belikan Rokok Anggota Walau Tak Punya Uang

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gara-gara Ucapan “Tumben Kok Ganteng Kali”, Nyawa Susiato Melayang

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved