Buronan Judi TERKAPAR Kepala Diterjang Timah Panas Polisi, Warga Tak Terima Serang Kantor Polisi
Penembakan tersangka judi berstatus DPO tak diterima warga dan keluarga, yang lantas menggeruduk kantor polisi meminta kejelasan
Tapi kita tunggu dulu hasil pemeriksaan Propam dan Itwasda," kata Stefanus.
Saat ini, kata Stefanus sudah ada tiga personel polisi Polres Solok Selatan yang diperiksa.
Sebelumnya diberitakan, Mapolsek Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat,
diserang sekelompok orang yang diduga marah karena keluarganya meninggal dunia saat ditangkap polisi.
"Iya, keluarganya marah.
Sekitar 200 orang datang. Kaca pecah dilempari dari jauh," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Penyanyi dan Politisi PDIP Edo Kondologit Ngamuk Ipar Tewas di Sel, Tak Terima Alasan Penembakan
Baca juga: Kapolres Ungkap Kronologi Penembakan Polisi di Medan, Berawal dari Pesan Whatsapp
Baca juga: Kronologi Penembakan Misterius di Jalan Dipati Ukur Bandung, Yoga: Kami Ditembaki Beberapa Kali
Menurut Stefanus, massa mendatangi Mapolsek sekitar pukul 15.30 WIB setelah penangkapan,
yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia.
Salah seorang anggota kepolisian pun mengalami luka di bagian tangan akibat terkena sabetan golok tersangka.
Tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus judi.
Baca juga: Sosok Korban Penembakan di Kelapa Gading di Mata Sahabat Semasa Hidupnya
Baca juga: Polda Kepri Bantu Pulangkan Jenazah Firman, Warga Bintan Korban Penembakan
"Tapi kasusnya bukan hanya judi, banyak seperti pemerasan dan pengancaman," kata Stefanus.
Tersangka berinisial DG yang meninggal dunia tertembak di bagian kepala.
Tersangka tewas setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok Selatan.
Saat ditangkap tersangka menyerang anggota kepolisian dengan menggunakan senjata tajam sehingga tersangka harus dilumpuhkan.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Sangat Trauma, Anak Korban Menyebut Ayahnya Mati Ditembak Polisi"
(*)
