Buronan Judi TERKAPAR Kepala Diterjang Timah Panas Polisi, Warga Tak Terima Serang Kantor Polisi
Penembakan tersangka judi berstatus DPO tak diterima warga dan keluarga, yang lantas menggeruduk kantor polisi meminta kejelasan
TRIBUNBATAM.id - Buronan Judi Terkapar Kepala Diterjang Timah Panas Polisi, Warga Tak Terima Serang Mapolsek.
Kasus dugaan penembakan tersangka judi berstatus DPO tak diterima warga dan keluarga.
DG tewas setelah kepalanya diterjang timah panas polisi.
Warga yang tak terima menggeruuk kantor polisi.
Pasalnya DG tewas tak lama setelah ia itangkap polisi.
Baca juga: Baru Ditangkap, DPO Judi Tewas Kepala Tertembus Peluru, 3 Polisi Diperiksa: Ditembak dari Dekat
Baca juga: Pembunuhan Sadis Satu Keluarga, 6 orang Tewas Ditembak, Ada Ibu Hamil dan Juga Balita
Baca juga: Napi Gak Takut Mati: Pasok Susu Sabu dan Tembakau Sintetis ke Lapas, Ini Cara Polisi Membongkarnya
DG adalah buronan polisi kasus judi di Solok Selatan, Sumatera Barat.
Kematiannya membuat istri dan anaknya mengalami trauma.
"Keluarga sangat trauma.
Baca juga: Ayah Pratu Dedi Hamdani Syok Dengar Putranya Gugur Ditembak KKB Papua: Ada Firasat Mimpi
Baca juga: Haji Permata Meninggal Diduga Tertembak, Keluarga dan KKSS Tempuh Jalur Hukum
Bahkan, anak korban trauma dan menyebut ayah mati ditembak polisi," kata pengacara keluarga DG, Guntur Abdurrahman, Jumat (29/1/2021).
Anak Istrinya Guntur menjelaskan, berdasarkan keterangan keluarga, pada Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 14.30 WIB,
polisi datang ke rumah dan masuk mencari DG.
Baca juga: Komnas HAM Bongkar Investigasi Penembakan Laskar FPI, Refly Harun Pakai Istilah Masuk Angin!
Baca juga: Menyerahkan Diri dan Siap Dipenjara: Pendukung Rizieq Desak Jokowi Usut Penembakan 6 Laskar FPI
Baca juga: Soal Kabar CCTV di Lokasi Penembakan 6 Anggota FPI Rusak, Jasa Marga Angkat Bicara
Saat itu DG bersama istri dan anaknya berada di rumah.
"DG berusaha kabur lewat pintu belakang.
Namun tragis, dia ditembak polisi dari jarak dekat di hadapan anak dan istri.
Kita memiliki bukti videonya," kata Guntur.
Guntur membantah DG memberikan perlawan sehingga polisi ada yang terluka.
Baca juga: Polisi Masih Telusuri Kronologis Penembakan
Baca juga: Pimpinan Marudut Sayangkan Tindakan Penembakan Anggotanya
Baca juga: Kapolri: Penembakan Buruh Dipertanggungjawabkan
"DG berusaha kabur bukan melakukan perlawanan.
Dalam video terlihat tidak ada polisi yang terluka," kata Guntur.
Akibat tindakan polisi itu, ratusan warga menjadi marah dan menyerang Mapolsek Sungai Pagu sehingga menimbulkan kerusakan.
"Tindakan yang dilakukan polisi sudah di luar batas.
Ini adalah pembunuhan bukan lagi kesalahan prosedur dalam penangkapan," kata Guntur.
Guntur meminta polisi benar-benar profesional dalam mengungkap kasus penembakan tersebut.
Baca juga: Penembakan Aceh, 13 Tewas dan 13 Luka
Baca juga: 7 Orang Tewas dalam Penembakan di Kampus
Baca juga: Wartawan Papua Post Tewas Dalam Penembakan Pesawat di Papua
"Kita minta tindakan tegas bagi oknum polisi yang melakukan tindakan di luar batas itu," jelas Guntur.
Turunkan Tim
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan,
pihaknya sudah menurunkan tim dari Divisi Propam dan Itwasda Polda Sumbar untuk mengungkap kasus itu.
"Propam dan Itwasda sudah turun ke lapangan.
Kita nanti hasil pemeriksaannya," kata Stefanus.
Stefanus berjanji pihak kepolisian akan transparan dalam mengungkap kasus tersebut.
Baca juga: Polri-TNI Kejar Pelaku Penembakan Trigana Air
Baca juga: Komnas HAM Sesalkan Penembakan Aparat di Ogan Ilir
Baca juga: Penembakan di Kansas, 3 Tewas 1 Luka
"Jika personel tersebut terbukti bersalah, akan kita beri sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tapi kita tunggu dulu hasil pemeriksaan Propam dan Itwasda," kata Stefanus.
Saat ini, kata Stefanus sudah ada tiga personel polisi Polres Solok Selatan yang diperiksa.
Sebelumnya diberitakan, Mapolsek Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat,
diserang sekelompok orang yang diduga marah karena keluarganya meninggal dunia saat ditangkap polisi.
"Iya, keluarganya marah.
Sekitar 200 orang datang. Kaca pecah dilempari dari jauh," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Penyanyi dan Politisi PDIP Edo Kondologit Ngamuk Ipar Tewas di Sel, Tak Terima Alasan Penembakan
Baca juga: Kapolres Ungkap Kronologi Penembakan Polisi di Medan, Berawal dari Pesan Whatsapp
Baca juga: Kronologi Penembakan Misterius di Jalan Dipati Ukur Bandung, Yoga: Kami Ditembaki Beberapa Kali
Menurut Stefanus, massa mendatangi Mapolsek sekitar pukul 15.30 WIB setelah penangkapan,
yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia.
Salah seorang anggota kepolisian pun mengalami luka di bagian tangan akibat terkena sabetan golok tersangka.
Tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus judi.
Baca juga: Sosok Korban Penembakan di Kelapa Gading di Mata Sahabat Semasa Hidupnya
Baca juga: Polda Kepri Bantu Pulangkan Jenazah Firman, Warga Bintan Korban Penembakan
"Tapi kasusnya bukan hanya judi, banyak seperti pemerasan dan pengancaman," kata Stefanus.
Tersangka berinisial DG yang meninggal dunia tertembak di bagian kepala.
Tersangka tewas setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok Selatan.
Saat ditangkap tersangka menyerang anggota kepolisian dengan menggunakan senjata tajam sehingga tersangka harus dilumpuhkan.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Sangat Trauma, Anak Korban Menyebut Ayahnya Mati Ditembak Polisi"
(*)
