Pemerintah China Tak Mau Kecolongan, Luncurkan Program Pendidikan Pria Agar Tidak Gemulai
Bahkan belum lama ini Kementerian Pendidikannya mengeluarkan pernyataan kontroversi bahwa pria muda negaranya telah menjadi terlalu 'feminin'
Sehingga, ia mendorong sekolah untuk harus memainkan peran yang lebih besar dalam memastikan anak muda China mendapatkan pendidikan yang seimbang, maskulin.
Kritik netizen
Sebagian besar reaksi masyarakat China terhadap pemberitahuan pemerintah tersebut bersifat negatif.
Ratusan ribu orang China telah menggunakan media sosial untuk menyuarakan kemarahan mereka, dengan banyak mencap pesan pemerintah seksis.
"Apakah feminisasi sekarang menjadi istilah yang merendahkan?" kata seorang netizen di Weibo bertanya yang menerima lebih dari 200.000 likes.
Netizen lainnya berkata, " Anak laki-laki juga manusia...menjadi emosional, pemalu atau lembut, ini adalah karakteristik manusia."
"Apa yang ditakuti pria? Sama dengan wanita?" salah satu bertanya.
"Terdapat 70 juta lebih laki-laki dari pada wanita di negara ini," klaim netizen lain.
"Tidak ada satu pun negara di dunia yang memiliki rasio jenis kelamin yang sangat timpang. Bukankah itu sudah cukup maskulin?"
Lainnya berkata, "Tidak satu pun dari proposal itu datang dari wanita."
Namun, telah banyak catatan yang ditulis sebelumnya tentang bagaimana kepemimpinan puncak China didominasi pria secara signifikan.
Di lain sisi, ada juga nada dukungan yang datang terhadap pernyataan pemerintah.
Di platform media sosial Sina Weibo, komentar mengarah pada selebriti pria China yang harus disalahkan, yang digambarkan sebagai ikon pria feminis dengan penampilan bersih, rapi, dan terlihat halus.
Boyband TF Boys dan penyanyi China Luhan termasuk dalam kategori yang disebut feminis, seperti halnya banyak bintang K-pop.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Takut Pemuda di Negaranya Terlalu 'Feminin', China Programkan Pendidikan Kejantanan