Dampak Corona Ekonomi RI Masih Minus, Inilah Sektor yang Jatuh Paling Dalam

Perekonomian Indonesia masih resesi setelah BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun 2020 mengalami kontraksi minus 2,19 persen

IST/ Tribunnews
Dampak Corona Ekonomi RI Masih Minus, Inilah Sektor yang Jatuh Paling Dalam. Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Dampak Corona Ekonomi RI Masih Minus, Inilah Sektor yang Jatuh Paling Dalam.

Kurang lebih setahun Indonesia dan banyak negara masih terkungkung karena pandemi.

Virus corona atau Covid-19 meluluhlantakkan hampir seluruh sektor perekonomian.

Banyak usaha yang gulung tikar, pengangguran meningkat dan turunnya daya beli.

Beberapa negara tak kuasa menahan efek dari corona yang mengakibatkan terjadinya resesi.

Senior Economist dan ASEAN UBS, Edward Teather menyampaikan padangannya atas resesi yang dialami Singapura dalam sebuah pertemuan di Kantor UBS, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Senior Economist dan ASEAN UBS, Edward Teather menyampaikan padangannya atas resesi yang dialami Singapura dalam sebuah pertemuan di Kantor UBS, Jakarta, Kamis (29/8/2019). (KOMPAS.COM/MURTI ALI LINGGA)

Perekonomian Indonesia sendiri masih mengalami resesi, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan

pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun 2020 mengalami kontraksi atau tumbuh minus 2,19 persen.

Indonesia Resesi Ekonomi Pertama Sejak Krisis Moneter 1998, Jokowi Siapkan Jurus Untuk Bangkit

Padahal Dikenal Negara Maju di Asia Tenggara dan Lampaui RI, Singapura Hadapi Resesi Terburuk

Realisasi tersebut merupakan lanjutan pertumbuhan minus yang telah terjadi sejak kuartal II dan kuartal III,

yakni masing-masing sebesar 5,32 persen dan 3,49 persen.

Ilustrasi resesi ekonomi
Ilustrasi resesi ekonomi (kompas.com)

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang tahun lalu perekonomian Indonesia terkontraksi atau tumbuh

negatif 2,07 persen.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan untuk pertama kalinya Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi

minus sejak tahun 1998.

Pandemi Bikin Ekonomi Terseok, Klaim Luhut Sebut RI Mulai Keluar dari Resesi, Ini Buktinya !

"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi terkontraksi di tahun 1998 karena

krisis moneter, tahun 2020 ini Indonesia kontraksi minus 2,07 persen karena pandemi Covid-19," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Sabtu (6/2/2021).

Saat krisis moneter terjadi pada tahun 1998, pertumbuhan ekonomi tercatat minus hingga 13,16 persen.

Kala itu, utang luar negeri RI pun membengkak.

Per Maret 1998, nilai utang luar negeri mencapai 138 miliar dollar AS, sekitar 72,5 miliar dollar AS adalah utang

swasta yang dua pertiganya jangka pendek,

dengan sekitar 20 miliar dollar AS akan jatuh tempo dalam tahun 1998.

Warga Batam Jangan Cemaskan Resesi, Kadin Gelar Rapat Kerja Terkait Pemulihan Ekonomi Batam

Kemudian kinerja perekonomian RI mulai pulih setelah masa pemerintahan Orde Baru berakhir.

Hingga kini, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa normal adalah di kisaran 5 persen.

Namun demikian, pandemi Covid-19 yang menghantam baik dari sisi permintaan dan penawaran menyebabkan

Indonesia kembali terperosok ke dalam jurang resesi.

Ilustrasi Resesi: Jika Indonesia Resesi, Apa yang akan terjadi?
Ilustrasi Resesi: Jika Indonesia Resesi, Apa yang akan terjadi? (IST/ Tribunnews)

"Namun Indonesia tidak sendiri, banyak negara yang mengalami kontraksi juga sepanjang 2020.

Hampir seluruh negara mengalami kontraksi dalam," ujar Suhariyanto.

BPS mencatat, dari 17 sektor perekonomian, 10 di antaranya menyumbangkan kinerja negatif akibat dampak dari

pandemi.

Namun demikian, ia mengatakan, dampak pandemi yang terdalam sepanjang tahun 2020,

yakni di sektor transportasi dan pergudangan yang mengalami kontraksi hingga 15,04 persen.

Jika Resesi Ekonomi Menerjang Indonesia, Apa Saja Dampak yang Bakal Terjadi di Masyarakat?

Pandemi COVID19, 12 Negara Terjun ke Jurang Resesi, Indonesia Diuntungkan Tak Lakukan Lockdown?

Kemudian diikuti oleh sektor akomodasi dan makanan minuman (mamin) yang tercatat mengalami minus 10,22 persen.

"Beberapa fenomena yang menyebabkan akomodasi dan mamin alami kontraksi cukup dalam,

di antaranya tingkat hunian kamar turun, jumlah wisatawan mancanegara kontraksi 75 persen dan tutupnya

sejumlah hotel dan restoran selama pandemi Covid-19," jelas Suhariyanto.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Musni Hardi K Atmaja. Ia memberikan tanggapannya terkait dampak resesi Singapura bagi Kepri
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Musni Hardi K Atmaja. Ia memberikan tanggapannya terkait dampak resesi Singapura bagi Kepri (TRIBUNBATAM.ID/REBEKHA)

Setelah kedua sektor tersebut, kinerja negatif diikuti oleh industri pengolahan yang minus 2,93 persen,

perdagangan minus 3,72 persen, konstruksi minus 3,26 persen, pertambangan dan penggalian minus 1,95 persen.

Lalu, sektor jasa lainnya minus 4,1 persen, jasa perusahaan minus 5,44 persen,

serta pengadaan listrik dan gas minus 2,34 persen.

Singapura hingga Amerika Serikat Alami Resesi, Ekonomi Korea Utara Justru Tumbuh Positif

Dampak Resesi Ekonomi Singapura, Tingkat Pengangguran Diperkirakan Melonjak

6 Negara yang Sudah Masuk ke Jurang Resesi, Amerika Serikat, Korea Selatan, hingga Singapura

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ekonomi Indonesia Minus, Sektor Apa yang Jatuh Paling Dalam?

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved