IMLEK 2021

IMLEK 2021 di Lingga, Pedagang dan Pembeli Pernak-pernik Imlek di Pasar Dabo Sepi

Selama sepekan hingga saat ini, toko-toko yang menjual pernak-pernik imlek tidak sebanyak tahun sebelumnya.Pembeli pernak-pernik juga jauh berkurang

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Febriyuanda
IMLEK 2021 di Lingga, Pedagang dan Pembeli Pernak-pernik Imlek di Pasar Dabo Sepi. Foto pernak-pernik yang terlihat dipajang di toko Sakura Photo, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (10/2/2021) 

Namun ukuran jeruk Mandarin kali ini berukuran besar, dia memiliki dua jenis ada yang ukurannya kecil dan ada yang besar.

Sekali membawa buah ke Anambas, Arja menyebutkan tidak mematok berapa jumlah yang harus bawa.

"Tergantung dikirim dari sana, kalau jeruk ini kemarin dikirim ke sini itu sebanyak 6 dus, memang tidak banyak, karena kami takut nanti dia cepat busuk," sebutnya.

Dalam satu dus itu, buah Mandarin bisa berisikan 6,5 kilogram buah Mandarin.

"Menjelang tahun baru ini alhamdulilah banyak yang borong, cuma sekarang yang banyak itu buahnya yang besar ini.

Biasanya itu ada yang ukurannya kecil-kecil. Kalau jeruk Mandarin yang kecil itu Rp 80 ribu perkilogram nya," sebutnya.

manisan khas imlek
manisan khas imlek (ist)

Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 sebelumnya juga terlihat di Kota Tanjungpinang.

Sejumlah masyarakat Tionghoa di ibu kota Provinsi Kepri ini pun dipastikan akan menghiasi rumahnya dengan hiasan aksesoris, pernak-pernik serta kue dan minuman.

Perayaan Tahun baru imlek 2021 atau dalam kalender Cina 2572 adalah Tahun shio Kerbau Logam yang diperingati tanggal 12 Februari 2021.

Terlihat beberapa toko di Pasar Tradisional lama, Jalan Gambir Kota Tanjungpinang telah menjajakan dan memajang aksesoris serta pernak-pernik Imlek dengan nuansa kemerahan yang siap untuk dijual.

"Yang kita jual sih mulai dari tempelan imlek, gantungan imlek, aksesoris serta pajangan juga ada. Tiap tahun begitu lah biasanya," ujar Cece Lina salah satu pedagang Toko Sederhana Baru kepada TribunBatam.id, Senin, (08/02/2021).

Lina menyebutkan, harga dari satuan aksesoris dan pernak-pernik imlek yang dijualnya bervariasi.

Ukuran dan bahan menjadi salah satu faktor penentu harga barang yang dijual olehnya.

"Harganya mulai dari yang murah Rp 8 ribu, Rp 10 ribu, Rp 15 ribu, Rp 20 ribu kalau gantungan imlek yang pakai aliran listrik dan ada suaranya agak mahal sampai ratusan ribu," sebutnya.

Lina menuturkan penghasilan dari penjualan aksesoris dan pernak-pernik imleknya di Tahun 2021 ini menurun hingga 50 persen dari penghasilan Tahun sebelumnya.

Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih melanda kehidupan masyarakat.

Pernak pernik Imlek di Tanjungpinang, Senin (8/2).
Pernak pernik Imlek di Tanjungpinang, Senin (8/2). (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

"Sepi tahun ini, drop mau setengah penghasilan ada loh. Kalau tahun lalu dihari seperti ini ramai loh yang beli, ini hanya satu dua orang aja jadi stok barang kami kurangi lah," terangnya

Dalam menjelang perayaan imlek tahun ini, Lina berharap agar pandemi Covid-19 cepat berlalu dan peruntungan jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Kami juga berharap buat pemerintah kiranya dapat membantu kayak kita lah usaha kecil menengah begini biar meningkat penjulan juga," sebutnya.

Di tempat terpisah, Cece Aling juga membenarkan menurunnya daya beli masyarakat Tionghoa khususnya ditengah darurat Covid-19 berkunjung ke toko aksesorisnya.

"Penjualan sepi ditengah pandemi ini, pembeli yang datang gak banyak kayak tahun sebelumnya loh,"

Aling mengatakan aksesoris dan pernak pernik Imlek di tokonya, menyediakan berbagai variasi diantaranya lampion nanas, lampu hias, parcel, tempelan imlek, angpao, bunga lingliu dan sakura, serta pajangan imlek lainnya.

(tribunbatam.id/Febriyuanda/Yeti Hartati/Rahma Tika/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved