SIAL! China Tak Kebagian, Proyek Jor-joran di Indonesia Tak Libatkan Pengusaha Tiongkok, Ada Apa
Dalam proyek Indonesia ke depan tak ada investor China yang terlibat di dalamnya, di mana RI dikatakan tampak mengecualikan Negeri Panda
Diharapkan Indonesia akan memiliki dana untuk INA hingga 20 miliar dollar AS (Rp280 triliun).
Lima organisasi pengelola dana asing telah berjanji atau menjamin menginvestasikan 9,8 miliar dollar AS untuk INA.
Tetapi dari jumlah tersebut, tidak ada organisasi atau perusahaan Tiongkok sebagai investor.
Menurut Kevin O'Rourke, analis politik dan kebijakan di Indonesia,
fakta bahwa China dikecualikan dari daftar investor untuk dana INA menimbulkan kecurigaan.
• Pemerintah China Tak Mau Kecolongan, Luncurkan Program Pendidikan Pria Agar Tidak Gemulai
• China Sita 3000 Dosis Vaksin Covid-19 Palsu, Lebih dari 80 Orang Diamankan
Indonesia berusaha menghindari investasi di China karena kekhawatiran,
bahwa Beijing dapat mengontrol infrastruktur vital Jakarta.
"Ada asumsi bahwa alasan yang mendasari Indonesia berusaha mempertahankan operasi infrastruktur milik negara adalah ketakutan bahwa Beijing akan 'mengambil alih' infrastruktur. Salam," kata O'Rourke.
Menurut Badan Penanaman Modal Indonesia (BKPM),
China merupakan investor asing terbesar kedua pada tahun 2020,
dengan jumlah investasi sebanyak 4,8 miliar dollar AS (Rp67 triliun).
Setelah China diikuti oleh Hong Kong dan Jepang dengan nilai masing-masing sebesar 3,5 miliar dollar AS (Rp49 triliun) dan 2,6 miliar dollar AS (Rp36 triliun).
Singapura menempati peringkat pertama dengan 9,8 miliar dollar AS (Rp137 triliun).
• China Klaim Laut Natuna, Inilah Perbandingan Belanja Militer Indonesia Vs China
• China Sita 3000 Dosis Vaksin Covid-19 Palsu, Lebih dari 80 Orang Diamankan
Dari 2015 hingga kuartal ketiga 2020, investasi China di Indonesia meningkat tajam.
Termasuk lebih dari 10.000 proyek mulai dari proyek infrastruktur hingga operasi pertambangan.
