Cerita Letjen Ali Hamdan Bogra 'Kakak Besar' bagi 1.000 Prajurit TNI AD: Mati itu Tuhan yang Atur
Letjen Ali Hamdan Bogra yang merupakan jebolan Akademi Milter angkatan 1987 kini menjadi perwira tinggi TNI AD.
Saat itu, Tri Sutrisno masuk ke dalam ruangan tempat para calon taruna Akabri.
"Kita cuma pakai kolor saja mungkin kalau yang lain karena putih saya sendiri yang hitam jadi bapak (Tri Sutrisno) bilang 'itu yang hitam itu berdiri, Irian berdiri," ujarnya menceritakan.
Diminta berdiri, Ali Hamdan Bogra pun berdiri.
"Pak Tri kemudian tanya 'kamu kenal tidak sama saya?'" ujar Ali Hamdan.
"Saya bilang, saya tidak kenal bapak," katanya.
Ia mengatakan saat itu dirinya baru tiga bulan di Jakarta.
Meskipun suka membaca koran, tetapi dirinya mengaku belum pernah melihat foto Tri Sutrisno saat itu.
Meskipun begitu, ia tetap lolos dan akhirnya ia berangkat ke Magelang, Jawa Tengah untuk mengikuti pendidikan di Akabri.
Selama menenmpuh pendidikan di Magelang, Ali Hamdan Bogra pun punya kenangan lucu yang tak dilupakan.
Ia bercerita bagaimana dirinya mendapat sepatu yang kekecilan hingga akhirnya robek.
Saat itu, dia saling tukar sepatu dengan rekannya yang kebetulan sepatunya kebesaran.
Kemudian sepatu yang kebesaran dari temannya pun dipakai Ali Hamdan.
"Dipakai saya ternyata kekecilan. Jadi akhirnya dipaksa-paksa, ya akhirnya sepatunya sobek," kenangnya.
Selama menjadi tarunia di Akademi Militer Ali Hamdan dikenal jago berlari.
Bahkan kemampuannya tersebut bisa pecahkan rekor menjadi pelari tercepat yang biasanya selalu didominasi Akademi TNI Angkatan Laut.