Cerita Letjen Ali Hamdan Bogra 'Kakak Besar' bagi 1.000 Prajurit TNI AD: Mati itu Tuhan yang Atur

Letjen Ali Hamdan Bogra yang merupakan jebolan Akademi Milter angkatan 1987 kini menjadi perwira tinggi TNI AD.

Youtube TNI AD
Letnan Jenderal (Letjen) TNI Ali Hamdan Bogra 

Begitu juga ketika mengikuti kejuaraan di Akademi Kepolisian Semarang, Ali Hamdan Bogra berhasil menjadi juara satu lomba lari.

"Saya masih tetap juara satu untuk lari 1.500 meter dan tetap juara satu lari 2.000 meter tetap, akademi-akademi yang lain kalah sama saya," katanya.

Pesan Sang Kakak Besar

Ali Hamdan Bogra berpesan agar pemuda pemudi Papua yang mengikuti program 1.000 prajurit Otsus senantiasa bersemangat.

Ia mengatakan orang Papua memang mempunyai semangat juang yang tinggi.

Hal itu terlihat dari adat budaya di Papua.

Tak hanya itu, kondisi geografis pun membentuk orang-orang Papua senantiasa bersemangat.

"Saya memandang bahwa adik-adik kita ini, anak-anak kita di sana itu sebenarnya mereka mempunyai jiwa juang, semangat juang. Tinggal bagaimana kita membina mereka dengan baik," katanya.

Ia pun mengingatkan bila menjadi seorang tentara jangan pernah takut mati dan tetap harus bersemangat.

"Tentara itu disiapkan untuk berperang, harus semangat, tidak usah takut mati. Mati itu Tuhan yang atur," katanya.

"Buktinya saya juga sudah ke sana kemari tidak mati-mati ini. Karena Tuhan yang atur lah masalah mati itu. Saya bilang tidak usah pusing lah masalah itu yang penting tugas, semangat, jaga keutuhan wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Terimakasih untuk Kakak Besar

Ucapan terima kasih pun diungkapkan sejumlah siswa Secaba Otsus Papua kepada 'Kakak Besar'.

Abdul Ramadan seorang siswa Secaba Otsus Papua mengatakan ide Ali Hamdan Bogra merupakan terobosan yang bagus sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran di Papua.

"Saya sangat berterima kasih sekali kepada bapak yang sudah mengadakan program ini dan bisa mengurangi angka pengangguran di Papua," katanya.

Srikandi Papua saat mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) di Pusdik Kowad, Bandung, Jawa Barat.
Srikandi Papua saat mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) di Pusdik Kowad, Bandung, Jawa Barat. (Capture Chanel Youtube TNI AD)

Siswa Secaba Otsus lainnya, Jefri Wilson mengaku bangga dan berterima kasih kepada sang Kakak Besar.

"Yang terhormat bapak Ali Hamdan Bogra terima kasih dengan Secaba Otsus ini saya tembus menjadi seorang prajurit," ucapnya.

Begitu juga dengan Andre Kaoci, menurutnya dengan program Secaba Otsus dirinya kini bisa punya kesempatan mengabdi terhadap bangsa dan negara.

"Saya pribadi sangat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak. Bapak sebagai penggerak yang mengadakan Otsus bersama dengan proivinsi Papua Barat memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa mengabdi kepada negara dan bangsa," katanya.

(*)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved