KKB Sudah Masuk Kota Intan Jaya, Polri Geram! Ratusan Brimob NTT & Jambi Turun ke Papua

Teror dan ketakutan yang diciptakan KKB Papua makin parah, di mana kelompok kriminal ini telah masuk kota yang membuat ribuan warga terpaksa mengungsi

TRIBUNBATAM.id - KKB Sudah Masuk Kota Intan Jaya, Polri Geram! Ratusan Brimob NTT & Jambi Turun ke Papua.

Aksi kejam dan brutal KKB Papua di Intan Jaya makin kelewat batas. 

Teror yang mereka ciptakan membuat masyarakat diselimuti dengan rasa ketakutan.

Penembakan dan ancaman yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini juga merajalela.

Terbaru, mereka sudah masuk ke wilayah kota di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baca juga: Panglima TNI Hadi Tjahjanto Analisa Cara KKB Papua Rekrut Anggota Baru, Senjata Medsos Jadi Andalan

Baca juga: Viral Video Anggota TNI Pertahankan Senjata Walaupun Sudah Terluka Parah Diserang KKB Papua

Baca juga: Apa itu KKB Papua? Kelompok Kriminal Bersenjata yang Kini Diburu TNI Polri, Ini Penyebabnya

Ulah mereka membuat ribuan masyarakat terpaksa mengungsi.

Ilustrasi KKB Papua
Ilustrasi KKB Papua (foto istimewa)

Tak cuma itu, pemerintahan lumpuh total yang membuat sulitannya koordinasi dengan provinsi.

Kekuatan aparat keamanan pun diperkuat dengan tambahan pasukan yang dikirim dari luar Papua.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara menetapkan status keamanan siaga satu akibat situasi Intan Jaya yang mencekam.

Baca juga: Berlagak Tantang Perang Terbuka TNI-Polri, Dua Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak

Warga dari Kampung Mamba, Distrik Sugapa, hendak mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021)
Warga dari Kampung Mamba, Distrik Sugapa, hendak mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021) ((Istimewa))

Menurutnya, teror KKB terus dilakukan dengan aksi-aksi penembakan untuk menyasar aparat maupun warga setempat.

KKB pun disebut telah masuk ke kawasan kota.

Imbasnya, aktivitas warga dibatasi hingga pukul 17.00 WIT demi keamanan.

Namun, selama pagi dan sore, warga tetap melakukan kegiatan jual beli.

Baca juga: KKB Papua Balas Dendam Kematian Anggotanya, Menyamar di Masyarakat Untuk Bunuh TNI

Baca juga: Kepala Prajurit TNI Praka Hendra Disambar Peluru KKB Papua, Kodim: Anggota Kini Siaga Satu

Mengungsi ke gereja

Karena ketakutan, sekitar 1.000 warga kini memilih mengungsi ke kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.

Baca juga: Intan Jaya Mencekam, KKB Papua Sudah Masuk Kota, Warga Diminta Tidak Beraktivitas Mulai Jam 5 Sore

Viral video Prada Maulana yang hendak angkat senjata meskipun tengah terluka di bagian wajah akibat rekoset peluru dari KKB di Puncak, Papua, Sabtu (13/2/2021).
Viral video Prada Maulana yang hendak angkat senjata meskipun tengah terluka di bagian wajah akibat rekoset peluru dari KKB di Puncak, Papua, Sabtu (13/2/2021). (Capture YouTube Video Papua TV)

Baca juga: TNI Tembak Mati 3 Anggota KKB Papua, Kini Kondisi Intan Jaya Memanas, Warga Takut Akhirnya Mengungsi

"Pengungsi tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar 400-500 orang,

jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Dipilih Kapolri Berantas KKB Papua, Ini Profil Irjen Paulus Waterpauw Asli Putra Papua

Ilustrasi Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua - Intan Jaya dikabarkan dalam keadaan mencekam, Bupati dan jajaran pemerintahan Kabupaten mengungsi ke Nabire
Ilustrasi Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua - Intan Jaya dikabarkan dalam keadaan mencekam, Bupati dan jajaran pemerintahan Kabupaten mengungsi ke Nabire (Tribunnews.com)

Pastor pun turut menjemput warga, setelah kontak senjata KKB dengan aparat menewaskan seorang anggota TNI Prada Ginanjar.

Marthen mengaku kesulitan mendapatkan kabar dari Sugapa,

karena jaringan telekomunikasi yang sedang terganggu.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk mengatakan,

kesulitan berkomunikasi dengan Pemkab Intan Jaya.

Baca juga: Siapakah Janius Bagau? Anggota KKB Papua yang Nyatakan Perang Dengan TNI dan Sering Bikin Teror

Baca juga: Anggota KKB Loncat ke Jurang saat Diburu TNI Polri, Ditangkap Dengan Kondisi Tangan Tertembus Peluru

Akibatnya, data pengungsi hingga koordinasi penentuan kebijakan pun berjalan lambat.

"Untuk masalah bencana sosial di Intan Jaya, sejak November 2020 kami sudah ada komunikasi dengan pemerintah daerah di sana.

Kami sudah meminta mereka menyurat agar itu menjadi dasar untuk kami bertindak.

ilustrasi KKB Papua saat berada di markasnya di Intan Jaya
ilustrasi KKB Papua saat berada di markasnya di Intan Jaya (ist)

Memang kami tidak bisa ke sana karena penerbangan terbatas," ujar Ribka di Jayapura, Rabu (17/2/2021).

"Sampai hari ini data yang kami minta, baik dari dinas maupun gereja, belum ada.

Jadi mungkin kami akan turunkan tim mengingat pengungsi semakin banyak," sambung dia.

Apalagi saat ini pejabat pemkab banyak yang mengungsi, sehingga koordinasi semakin sulit.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Intan Jaya,

tapi karena merasa terancam katanya dia sudah mengungsi ke kampung.

Baca juga: Cuti Menikah 2 Bulan Lagi, Pratu Dedi Hamdani Gugur Ditembak KKB: Sudah Pacaran 5 Tahun

Sebelum kami turun, saya minta SK tanggap darurat dari bupati, dan itu sesuai aturan memang begitu.

Atas dasar itu, kami bisa keluarkan beras cadangan pemerintah untuk bantuan kepada para pengungsi dan bahan pangan lain," kata Ribka.

Ratusan Brimob dikirim ke Intan Jaya

Menyusul situasi yang kian mencekam, ratusan personel dari daerah lain diterjunkan untuk pengamanan.

Sebanyak 100 pasukan Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim untuk membantu mengatasi KKB.

Ilustrasi -Kontak tembak kembali terjadi antara TNI dan KKB Papua. 30 Menit TNI dan KKB Papua terlibat kontak senjata, 3 tentara kena tembak
Ilustrasi -Kontak tembak kembali terjadi antara TNI dan KKB Papua. 30 Menit TNI dan KKB Papua terlibat kontak senjata, 3 tentara kena tembak (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Penguatan pasukan juga dilakukan oleh Polda Jambi dengan mengirimkan 100 personel Brimob Jambi ke Papua.

Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif berharap, para pasukan kembali ke daerah asal dengan selamat.

"Saya harap kembali ke Polda NTT dengan jumlah yang lengkap dan aman yaitu 100 orang,

tidak berkurang satu pun personel dengan alasan apa pun," tegas Latif saat melepas anggota Brimob ke Papua.

Latif pun berpesan agar pasukannya selalu waspada dan saling melindungi.

"Terus tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha kuasa,

Baca juga: KKB Papua Tembak Mati Anggota TNI, Prada Agus Kurnia Gugur Dalam Baku Tembak

karena itu adalah landasan utama, laksanakan tugas diawali dengan doa,

karena doa yang menyelamatkan hidup kita,

patuhi SOP dan protap yang sudah ditetapkan,

jangan membenarkan yang biasa, tapi membiasakan yang benar," kata dia.

Ratusan Brimob dari Jambi dan NTT itu akan bertugas di Papua selama enam bulan, yakni sampai Agustus 2021.

Dalam Kurun Waktu 1 Jam, Aksi Heroik Pasukan Kopassus Bebaskan 347 Warga yang Disandera KKB Papua
Dalam Kurun Waktu 1 Jam, Aksi Heroik Pasukan Kopassus Bebaskan 347 Warga yang Disandera KKB Papua (tangkapan layar video/instagram)

3 prajurit TNI gugur

Keberadaan KKB telah merenggut nyawa tiga prajurit TNI dalam sebulan terakhir.

Mereka adalah anggota dari Yonif R 400/Banteng Raider Kodam IV/Diponegoro.

Dua prajurit gugur pada 22 Januari 2021, yakni Praka Anumerta Roy Vebrianto dan Praka Anumerta Dedi Hamdani.

Baca juga: Tim Gabungan TNI-Polri Tembak Mati Komandan Operasi KKB Intan Jaya di Papua

Kemudian terakhir ialah Pratu Anumerta Ginanjar Arianda yang gugur pada 15 Februari 2021.

Ayah Ginanjar, Dede Anda berharap pemerintah segera menyelesaikan konflik di Papua.

Ilustrasi Foto--Kontak senjata antara tim gabungan TNI-POLRI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Joparu ,Distrik Sugapa ,Kabupaten Intan Jaya-Papua pada Minggu, 26 Januari 2020
Ilustrasi Foto--Kontak senjata antara tim gabungan TNI-POLRI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Joparu ,Distrik Sugapa ,Kabupaten Intan Jaya-Papua pada Minggu, 26 Januari 2020 (Antara/Laksa Mahendra/ Soni Namura/Ardi Irawan)

Dia tidak ingin ada korban lain.

"Sudahlah cukup anak saya yang terakhir jadi korban.

Jangan ada lagi korban tentara-tentara yang lainnya.

Cukup anak saya," kata Dede saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Keberadaan Bupatinya Misterius, Situs Website Pemerintahan Kabupaten Intan Jaya Error, Ada Apa?

Baca juga: TNI Gempur Markas KKB di Intan Jaya Papua, 1 Orang Kena Tembak

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Intan Jaya, 2 Prajurit TNI Tewas, 13 Orang Luka Berat

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta-fakta KKB Masuk Kota di Intan Jaya, Ribuan Warga Mengungsi hingga Ratusan Brimob Dikirim ke Papua

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved