HUMAN INTEREST
Kisah Raden, Ingin Ubah Nasib Keluarga Justru Kecelakaan dan Berakhir Jadi Musisi Jalanan di Batam
Sempat bekerja di berbagai PT hingga akhirnya ia mengalami kecelakaan di pertengahan tahun 2017, sehingga membuat dirinya tidak lagi bisa bekerja.
Diketahui pula Raden juga merupakan salah satu tokoh Pembangkit Seni Budaya Minang Kabau, yang kini berada di Batam.
"Harusnya budaya itu tetap dilestarikan, agar anak cucu kita mengetahui idententitas atau leluhurnya," ujarnya
Pandemi Covid-19 memberikan dampak dalam kehidupan, terutama di bidang perekonomian.
Sehingga banyak sekali yang merasakan dampak tersebut.
"Semenjak Corona ini, apalagi saat Lock Down pertama itu, penghasilan saya jadi menurun. Alhamdulillah meskipun menurun saya masih bisa mengirimkan uang untuk anak istri," jelas Raden.
Raden selaku musisi jalanan yang memainkan alat musik tradisional Minang, ia berharap agar budaya tetap dilestarikan.
Pantauan Tribunbatam.id, di lokasi sama, saat itu Raden sedang larut memainkan alat musik tiup tradisional Minang (Bansi), tampak sejumlah pelanggan yang sedang makan tercengang sesaat dan menikmati alunan merdu itu.
Menurut salah satu warga yang mendengarkan permainan alat musik tradisional Bansi itu terkagum.
"Ini original punya, sangat merdu dan mendayu-dayu, sayakan asli Padang, ketika mendengarkan permainan Bapak ini seakan saya sedang berada di kampung halaman," ujar Andra (33) terkagum-kagum.
Kala itu Raden mengenakan jaket berwarna abu-abu, celana coklat, masker di lehernya dan menggunakan tanjak berwarna merah berbentuk segitiga bagian depan.
kotak duit yang di gendongnya terdapat gambar dan tulisan.
"Jangan pernah putus asa atau menyerah, jatuh bangun lagi gagal coba lagi, kalah ulang lagi putus sambung lagi, akhirnya kemenangan untukmu juga ya Allah" tulisan dalam kertas kotak duitnya. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google