Dugaan Praktik Pungli di Objek Wisata Jembatan Barelang Menahun Bak Warisan, Ini Kata Warga
Penarikan biaya parkir di jembatan satu dan jembatan dua Barelang, sudah lama terjadi. Hal itu diyakini retribusi liar?
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor:
Iwan pun langsung tobat dan enggan pergi ke tempat wisata Batam jembatan satu barelang. Baginya, kejadian Sabtu itu benar-benar seperti nerakah baginya.
"Baru saja duduk, sudah diminta. Sekarang orang susah cari uang malah enak saja. Kalau resmi tak masalah, karcis ini pun seperti ormas. Masa negara kalah sama Ormas?," tambahnya dengan kesal.

Menurut Zazmi warga Batam, kepada oknum juru parkir liar harus dibutuh ketegasan. Sebab menurutnya, jika tidak diatasi tindakan mereka minta-minta berkedok karcis, maka dapat merusak citra Batam.
Baca juga: Wali Kota Batam Minta Aturan Drop Off 15 Menit Direvisi, Inisiator Parkir Drop Off: Belum Tepat
"Orang takut ke Batam lagi. Apa lagi jika beritakan dan viral. Berpikir begini, dari pada gantar masalah jika ke Batam, mending tak usah ke Batam. Yang rugi siapa? Kita Semua bukan oknum jukir itu saja," kata Zazmi.
"Untuk itu, kepada Pemko Batam dan DPRD Kota Batam harus dirapatkan jukir liar ini. Cukup meresahkan. Masalah dari tahun ke tahun. kesannya seolah tak ada pemerintah di atas mereka (jukir)," tambah Zazmi.
Selanjutnya kata Zazmi, selain di Jembatan satu Barelang, jukir yang meresahkan dan diluar jam operasional beredar di Nagoya, Jodoh, Batuaji, Batam Center dan beberapa daerah lainnya. (Tribunbatam.id/ Ian Sitanggang)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS, klik di sini
• AWAS! Kurang Tidur Saat Masa Haid Bisa Membuat Kulit Wajah Jadi Kusam
• Kondisi Terakhir Ashany, Asisten Sebut Istri Anang Belum Stabil: Sekarang Intensif Dirawat