VIRUS CORONA
Mengenal Apa Itu Vaksin Nusantara, Vaksin Buatan Indonesia dengan Nama Lain AV-Covid-19
Vaksin Nusantara dikenal juga dengan nama AV-Covid-19, vaksin buatan Indonesia yang dikembangkan Kemenkes, RSUP dr Kariadi Semarang, dan Universitas D
TRIBUNBATAM.id - Indonesia kini mulai mengembangkan vaksin virus corona.
Vaksin yang diberi nama Vaksin Nusantara ini kini tengah memasuki uji klinis tahap 2.
Vaksin Nusantara dikenal juga dengan nama AV-Covid-19.
Vaksin buatan Indonesia ini dikembangkan oleh Kemenkes, RSUP dr Kariadi Semarang, dan Universitas Diponegoro ( Undip).
Pengembangan vaksin ini pun mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes).
" Kemenkes mendukung pengembangan terapi (Vaksin Nusantara) ini ya. Karena ini masih area penelitian," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, Vaksin Nusantara yang saat ini dikembangkan tim peneliti di Semarang masih berada dalam tahap penelitian.
"Masih mau masuk uji klinis. Jadi masih penelitian," kata dia.
Baca juga: 387 Nakes RSUD Tanjungpinang Dapat Vaksin Corona, Tetap Kawal Protokol Kesehatan
Baca juga: Dicopot dari Jabatan Menkes, Ternyata Dokter Terawan Bikin Vaksin Covid-19, Murah Meriah & Tak Ribet
Baca juga: Taiwan Menuduh China Hambat Pembelian Vaksin Covid-19 BioNTech
Meski demikian, Kemenkes menyatakan mendukung pengembangan vaksin ini.
Vaksin tersebut telah melalui uji klinis tahap pertama dan tengah memasuki uji klinis tahap kedua.
Vaksin Nusantara bersifat personal menyesuaikan kondisi komorbid setiap individu.

Jika disuntik Vaksin Nusantara, pasien hanya menerima suntikan vaksin yang berasal dari sel darahnya sendiri dan bukan orang lain.
"Prosesnya simpel, mengalami inkubasi dan seminggu kemudian sudah menjadi vaksin individual dan disuntikkan ke dalam tubuh si pasien penerima vaksin dan pembuat vaksin itu sendiri. Dampaknya apa, tentu akan memberikan kekebalan terhadap Covid-19, karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler, tentunya akan bertahan lama," ujar mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Rabu (17/2/2021).
Batam Menuju Zona Hijau