TRIBUN WIKI

Siapa Edy Rahmat? Orang Kepercayaan Nurdin Abdullah yang Juga Jadi Tersangka

Siapa sebenarnya Edy Rahmat? Orang kepercayaan Nurdin Abdullah yang juga ditetapkan sebagai tersangka.

Tribunnews/Jeprima
KORUPSI - Siapa sebenarnya Edy Rahmat? Orang kepercayaan Nurdin Abdullah yang juga ditetapkan sebagai tersangka. FOTO: KONPERS KPK 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Siapa sebenarnya Edy Rahmat? Orang kepercayaan Nurdin Abdullah yang juga ditetapkan sebagai tersangka.

Selain Nurdin Abdullah, sosok Edy Rahmat yang juga terjaring OTT KPK kini menjadi sorotan.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi pada Minggu (28/2/21) dini hari.

Dugaan gratifikasi tersebut terkait dengan pengadaan barang dan jasa, perizinan dan pembangunan infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun anggaran 2020-2021.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. Tribunnews/Jeprima

Edy Rahmat sendiri menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi Sulawesi Selatan.

Selama ini dia dikenal sebagai orang kepercayaan yang cukup dekat dengan Nurdin Abdullah.

Lantas, siapa sebenarnya Edy Rahmat?

Berikut Tribun Batam sajikan profil lengkapnya!

Baca juga: Sosok Andi Sudirman Pengganti Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Milenial Pertama

Baca juga: Kronologi OTT KPK Nurdin Abdullah Bermula dari Laporan Masyarakat, Begini Cara Melaporkan Kasus

Baca juga: Diciduk KPK, Nurdin Abdullah Bersumpah Tidak Terlibat Korupsi: Tidak Tahu Demi Allah

1. Dulunya ASN Pemkab Bentaeng

Awalnya Edy Rahmat adalah ASN di Kabupaten Bantaeng.

Dia termasuk pejabat Pemkab Bantaeng saat Nurdin Abdullah masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng.

Setelah Nurdin Abdullah terpilih menjadi orang nomor satu di Sulsel, Edy Rahmat ditarik ke Provinsi Sulawesi Selatan.

Dan jabatan terakhir sebelum penetapan tersangka sebagai Sekretaris Dinas PU Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Asli Bentaeng

Edy Rahmat warga asli dan berumah di Kabupaten Bantaeng.

Namun semenjak dia diberi amanah jabatan di Provinsi Sulsel, dia tinggal di Makassar.

Kediamannya di Bantaeng hanya dihuni oleh anak dan istrinya.

Edy bolak balik Makassar-Bantaeng yang berjarak 100-an kilometer.

Rumahnya berada di Jalan Bangau, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

"Dia pulang itu biasnya sekali dalam sepekan. Hari Jumat biasanya sudah ada datang (di Bantaeng)," kata tetangganya, Mansualle kepada TribunBantaeng.com, Minggu, (28/2/2021).

3. Dikenal sangat baik

Menurut Mansualle, sosok Edy Rahmat dikenal sangat baik di lingkungan tempat tinggalnya.

Jika berada di Bantaeng, dia rajin saat berjamaah masjid dekat rumahnya.

"Orangnya baik sekali. Kalau ada di rumahnya (di Bantaeng) pasti selalu terlihat salat berjamaah di Masjid," ujarnya.

Karena sosoknya yang dikenal sangat baik, Mansualle kaget mendengar kabar bahwa, Edy Rahmat tersandung kasus korupsi dan kini ditetapkan tersangka.

Meski begitu, dia menganggap itu adalah musibah yang saat ini sedang menimpa Edy Rahmat.

"Dia itu baik sekali, istri dan anak-anaknya baik semua, tetapi yang namanya musibah kita tidak tau," jelasnya.

Kronologi OTT KPK Nurdin Abdullah

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah berjalan menuju ruang konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Nurdin Abdullah bersumpah: Demi Allah aaya tidak tahu apa-apa.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah berjalan menuju ruang konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Nurdin Abdullah bersumpah: Demi Allah aaya tidak tahu apa-apa. (Tribunnews/Jeprima)

Hal ini diungkapkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri saat menetapkan Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus dugaan suap, Minggu (28/2/2021) dini hari.

Menurut Firli, kegiatan operasi berawal dari informasi masyarakat terkait adanya dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh penyelenggara negara pada Jumat (26/2/2021) malam.

Firli Bahuri mengatakan, KPK menerima laporan bahwa Direktur PT Agung Perdana Bulukumba, Agung Sucipto (AS) akan memberikan sejumlah uang kepada Nurdin melalui perantara Sekretaris Dinas PUTR Provinsi Sulsel, Edy Rahmat (ER), yang juga orang kepercayaan Nurdin.

"Pukul 20.24 WIB, AS bersama IF (sopir ER) menuju ke salah satu rumah makan di Makassar dan setiba di rumah makan tersebut telah ada ER yang telah menunggu," kata Firli dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube KPK, Minggu (28/2/2021) dini hari.

Adapun Agung adalah seorang kontraktor yang berasal dari pihak swasta, yang diketahui telah lama mengenal baik Nurdin.

Agung berkeinginan mendapatkan beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021.

NURDIN ABDULLAH - Fantastis! Ternyata harta kekayaan Nurdin Abdullah capai Rp 51,3 miliar, tanahnya di mana-mana. FOTO: SOSOK NURDIN ABDULLAH
NURDIN ABDULLAH - Fantastis! Ternyata harta kekayaan Nurdin Abdullah capai Rp 51,3 miliar, tanahnya di mana-mana. FOTO: SOSOK NURDIN ABDULLAH (IST)

Baca juga: Nama Besar Profesor Nurdin Abdullah sebagai Akademisi Ambyar, Gubernur Sulsel Pakai Rompi Oranye KPK

Baca juga: Nurdin Abdullah Dua Kali Bersumpah Demi Allah, Apa yang Terjadi Dengannya?

Baca juga: Fantastis! Harta Kekayaan Nurdin Abdullah Capai Rp 51,3 Miliar, Tanahnya di Mana-mana

Firli melanjutkan, dengan beriringan mobil, IF mengemudikan mobil milik Edy, sedangkan Agung dan Edy bersama dalam satu mobil milik Agung.

Kedua mobil itu pun kemudian bergerak menuju Jalan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam perjalanan tersebut, Agung diketahui menyerahkan proposal terkait beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021 kepada Edy.

"Sekitar pukul 21.00 WIB, IF kemudian mengambil koper yang diduga berisi uang dari dalam mobil milik AS dipindahkan ke bagasi mobil milik Edy di Jalan Hasanuddin," jelasnya.

Lebih lanjut, Firli mengungkapkan, sekitar pukul 23.00 Wita, KPK mengamankan Agung saat dalam perjalanan menuju Bulukumba.

Sementara itu, satu jam berikutnya giliran Edy beserta uang dalam koper sejumlah sekitar Rp 2 miliar turut diamankan KPK di rumah dinasnya.

Adapun uang Rp 2 miliar itu sebelumnya akan diberikan Edy kepada Nurdin Abdullah.

Kemudian, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah diamankan KPK sekitar pukul 02.00 Wita di rumah jabatan dinas Gubernur Sulsel.

Adapun Nurdin Abdullah diduga juga menerima uang dari kontraktor lain di antaranya sebesar Rp 200 juta pada akhir 2020.

Kemudian, Nurdin juga diduga menerima uang pada pertengahan Februari 2021 melalui SB sebesar Rp 1 miliar.

"Awal Februari 2021, NA melalui SB menerima uang Rp 2,2 miliar," terang Firli.

Atas dugaan tersebut, Nurdin dan Edy disangkakan sebagai penerima.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Edy Rahmat Orang Kepercayaan Nurdin Abdullah yang Ikut Ditangkap KPK dan Jadi Tersangka

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved