Manuver Moeldoko di Demokrat Ketahuan Sekali, Pengamat: Kurang Cantik Mainnya, Tidak Etis dan Aneh
Apa yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merebut kursi Ketum Demokrat versi KLB Sibolangit sudah terbaca sejak awal dan tidak etis
sebetulnya sangat tidak etis begitu," ujar dia.
Firman mengatakan, Moeldoko kali ini tidak menunjukkan sikap kenegarawanannya,
untuk mendirikan partai politik sendiri guna memperjuangkan visi dan misi.
Baca juga: BREAKING NEWS - KLB Demokrat Mulai Mencekam, Beberapa Orang Bawa Kayu dan Besi, Korban Berjatuhan
Baca juga: KLB Partai Demokrat, Marzuki Alie Jagokan Ibas, Darmizal Dukung Moeldoko, Gantikan AHY
Baca juga: Polda Sumut Akan Bubarkan KLB Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Sempat Bentrok dengan Pendukung AHY

Ia menilai, Moeldoko malah lebih memilih untuk membajak partai politik yang sudah ada.
"Dia (Moeldoko) lebih baik beli jadi atau membajak kalau saya bilang
dengan pendekatan yang uang yang bergayung sambut dengan harus diakui ini kesalahan internal partai demokrat juga," ucapnya.
Di samping itu, Firman merasa heran dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat,
yang mayoritas kader memilih dipimpin oleh orang lain ketimbang dipimpin kader partai sendiri.
Baca juga: Soal KLB di Medan, Ketua DPC Demokrat Bintan: Tidak Ada Kader Kami yang Hadir
Baca juga: KLB Partai Demokrat di Hotel The Hill Tetapkan AHY Demisioner, Apa itu Demisioner?
Baca juga: TERNYATA : Tarian Perang Daerah Nias, Warnai Penyambutan Tamu KLB Partai Demokrat

"Mereka (kader Partai Demokrat) saya lihat mengatasnamakan orang yang senior bekerja keras untuk partai,
tapi justru mengusulkan orang yang belum berkeringat sama sekali untuk partai,
jadi aneh dan kontradiktif," tutur dia.
Lebih lanjut, Firman mengatakan, seharusnya pihak Istana memberikan teguran kepada Moeldoko,
karena akan menjadi preseden buruk bagi pembangunan partai politik ke depannya.
Baca juga: Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Hotel The Hill Sibolangit
Baca juga: Soal KLB Demokrat, Ini Pandangan Pengamat Politik di Kepri: Acuannya AD/ART
Baca juga: Orang Kuat Plus Pejabat Era SBY Melapor ke Bareskrim, Tuduh AHY dan 4 Kader Demokrat Memfitnah

"Tapi kita lihat kalau ini memang dibiarkan artinya tingkat kepeduliaan Istana terhadap pembangunan partai tidak kuat atau bahkan diragukan," ujar dia.
KLB yang dilakukan kubu Kontra AHY menyatakan Moeldoko sebagai Ketua Umum dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.