Manuver Moeldoko di Demokrat Ketahuan Sekali, Pengamat: Kurang Cantik Mainnya, Tidak Etis dan Aneh

Apa yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merebut kursi Ketum Demokrat versi KLB Sibolangit sudah terbaca sejak awal dan tidak etis

sumber: twiter @umarHsb75
Manuver Moeldoko di Demokrat Ketahuan Sekali, Pengamat: Kurang Cantik Mainnya, Tidak Etis dan Aneh. Foto Kepala Staf Presiden Moeldoko saat bertemu Presiden ke-6 SBY 

TRIBUNBATAM.id - Manuver Moeldoko di Demokrat Ketahuan Sekali, Pengamat: Kurang Cantik Mainnya, Tidak Etis dan Aneh.

Jenderal (Purn) Moeldoko yang bukan apa-apa di Partai Demokrat mendadak terpilih jadi ketua umum.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Sumatera Utara (Sumut).

Adapun KLB tersebut dilakukan sejumlah eks kader Demokrat yang sebelumnya telah dipecat AHY.

Masuknya nama Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat versi KLB Sibolangit, dianggap sejumlah pihak tak etis dan sudah terbaca sejak awal.

Baca juga: AHY Tak Tinggal Diam Digeser Moeldoko, Minta Tolong ke Jokowi dan Menkumham

Baca juga: SELAMAT! Jenderal Purn Moeldoko Ketum Demokrat KLB Sibolangit, Tarian Perang Sambut Peserta Kongres

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal, di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal, di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018) (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) Firman Noor mengatakan,

manuver yang dilakukan Moeldoko merebut jabatan Ketua Umum Partai Demokrat sudah terbaca sejak awal.

Nama mantan Panglima TNI era SBY itu sudah mencuat sejak kekisruhan internal partai terjadi.

Baca juga: Moeldoko Jadi Ketua Partai Demokrat, Kader Demokrat Bisa Jadi Menteri Jokowi

Baca juga: Tanggapi Moeldoko Jati Ketum Partai Demokrat Versi KLB, SBY: Akal Sehat Telah Mati

Baca juga: Pernyataan Keras SBY Terkait Kisruh Demokrat, Sebut Malu Berikan Jabatan ke Moeldoko

Moeldoko tampak cium tangan Susilo Bambang Yudhoyono


Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Moeldoko Tak Ingat 2015 Pernah Minta Jabatan ke SBY, Andi Mallarangeng Tertawa: Masa Lupa?, https://batam.tribunnews.com/2021/03/05/moeldoko-tak-ingat-2015-pernah-minta-jabatan-ke-sby-andi-mallarangeng-tertawa-masa-lupa.

Editor: Irfan Azmi Silalahi
Moeldoko tampak cium tangan Susilo Bambang Yudhoyono Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Moeldoko Tak Ingat 2015 Pernah Minta Jabatan ke SBY, Andi Mallarangeng Tertawa: Masa Lupa?, https://batam.tribunnews.com/2021/03/05/moeldoko-tak-ingat-2015-pernah-minta-jabatan-ke-sby-andi-mallarangeng-tertawa-masa-lupa. Editor: Irfan Azmi Silalahi (Twiter @umarHsb75)

"Iya, karena begini, manuvernya ketahuan sekali ya,

kurang cantik Pak Moeldoko mainnya," kata Firman dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/3/2021).

Firman menilai, tindakan yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat tidak etis dalam perpolitikan nasional.

Ia mengatakan, kesalahan tersebut tentu tidak hanya dari Moeldoko,

tetapi pihak internal partai yang membuka pintu untuk mantan Panglima TNI tersebut.

Baca juga: Sempat Dicalonkan Bareng Moeldoko, Marzuki Alie Justru Dukung Ibas Pimpin Demokrat

Baca juga: SBY dan Moeldoko Pernah Seiring Sejalan, Kini Memanas Akibat KLB Demokrat

Baca juga: Saya, AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang Sah Putra SBY Sebut KLB Demokrat Ilegal

Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat mencium tangan mantan Ketua Umum Partai
Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat mencium tangan mantan Ketua Umum Partai (DOK. NET)

"Untuk Pak Moeldoko jangan begitulah,

seharusnya ya tidak memanfaatkan kekisruhan rumah tangga orang,

sebetulnya sangat tidak etis begitu," ujar dia.

Firman mengatakan, Moeldoko kali ini tidak menunjukkan sikap kenegarawanannya,

untuk mendirikan partai politik sendiri guna memperjuangkan visi dan misi.

Baca juga: BREAKING NEWS - KLB Demokrat Mulai Mencekam, Beberapa Orang Bawa Kayu dan Besi, Korban Berjatuhan

Baca juga: KLB Partai Demokrat, Marzuki Alie Jagokan Ibas, Darmizal Dukung Moeldoko, Gantikan AHY

Baca juga: Polda Sumut Akan Bubarkan KLB Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Sempat Bentrok dengan Pendukung AHY

Foto Ilustrasi - Presiden SBY saat memberi ucapan selamat usai lantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013
Foto Ilustrasi - Presiden SBY saat memberi ucapan selamat usai lantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 (Twitter SBY, @SBYudhoyono)

Ia menilai, Moeldoko malah lebih memilih untuk membajak partai politik yang sudah ada.

"Dia (Moeldoko) lebih baik beli jadi atau membajak kalau saya bilang

dengan pendekatan yang uang yang bergayung sambut dengan harus diakui ini kesalahan internal partai demokrat juga," ucapnya.

Di samping itu, Firman merasa heran dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat,

yang mayoritas kader memilih dipimpin oleh orang lain ketimbang dipimpin kader partai sendiri.

Baca juga: Soal KLB di Medan, Ketua DPC Demokrat Bintan: Tidak Ada Kader Kami yang Hadir

Baca juga: KLB Partai Demokrat di Hotel The Hill Tetapkan AHY Demisioner, Apa itu Demisioner?

Baca juga: TERNYATA : Tarian Perang Daerah Nias, Warnai Penyambutan Tamu KLB Partai Demokrat

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara, Ani Yudhoyono memberikan selamat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Letjen TNI Moeldoko (kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013). Letjen TNI Moeldoko menggantikan pejabat lama, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun. (FOTO DOKUMENTASI).
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara, Ani Yudhoyono memberikan selamat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Letjen TNI Moeldoko (kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013). Letjen TNI Moeldoko menggantikan pejabat lama, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun. (FOTO DOKUMENTASI). (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

"Mereka (kader Partai Demokrat) saya lihat mengatasnamakan orang yang senior bekerja keras untuk partai,

tapi justru mengusulkan orang yang belum berkeringat sama sekali untuk partai,

jadi aneh dan kontradiktif," tutur dia.

Lebih lanjut, Firman mengatakan, seharusnya pihak Istana memberikan teguran kepada Moeldoko,

karena akan menjadi preseden buruk bagi pembangunan partai politik ke depannya.

Baca juga: Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Hotel The Hill Sibolangit

Baca juga: Soal KLB Demokrat, Ini Pandangan Pengamat Politik di Kepri: Acuannya AD/ART

Baca juga: Orang Kuat Plus Pejabat Era SBY Melapor ke Bareskrim, Tuduh AHY dan 4 Kader Demokrat Memfitnah

Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat versi Moeldoko menyerang Pendukung Partai Demokrat Sumut di Desa Suka Makmur Sibolangit, Jumat (5/3/2021)
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat versi Moeldoko menyerang Pendukung Partai Demokrat Sumut di Desa Suka Makmur Sibolangit, Jumat (5/3/2021) (Tribun Medan/Arjuna)

"Tapi kita lihat kalau ini memang dibiarkan artinya tingkat kepeduliaan Istana terhadap pembangunan partai tidak kuat atau bahkan diragukan," ujar dia.

KLB yang dilakukan kubu Kontra AHY menyatakan Moeldoko sebagai Ketua Umum dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.

Dalam tayangan Kompas TV, diketahui melalui sambungan telepon,

Moeldoko menyatakan menerima keputusan tersebut.

"Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara.

Baca juga: Andi Malarangeng Bereaksi Keras soal Isu Ridwan Kamil Akan Tumbangkan AHY di Demokrat: KASIHAN!

Baca juga: Konflik Demokrat Memanas, Hinca Panjaitan Tuding Moeldoko Aktor Intelektual, Minta Keadian Negara

Oke, kita terima menjadi ketua umum," tutur Moeldoko.

Para pendiri dan tetua Partai Demokrat, disambut dengan tarian perang asal Nias, saat pembukaan KLB Partai Demokrat, di hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang, Jumat (5/3/2021)
Para pendiri dan tetua Partai Demokrat, disambut dengan tarian perang asal Nias, saat pembukaan KLB Partai Demokrat, di hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang, Jumat (5/3/2021) (Nasrul / Tribun Medan)

Selain itu, Marzuki Alie juga mengatakan bahwa dia siap bekerja sama dengan Moeldoko

untuk memenangkan Partai Demokrat pada 2024.

"Moeldoko Ketum, saya Ketua Dewan Pembina.

Jadi keputusan Kongres merupakan keputusan yang tertinggi.

Jadi saya dan Pak Moeldoko akan bergandeng tangan untuk memenangkan PD 2024,

termasuk memenangkan Pilpres," sebut Marzuki dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat.

Baca juga: DEMOKRAT Bersih-bersih! Bintang Muda Indonesia Investigasi Kader Nakal Pendukung KLB 2021

Baca juga: Ternyata SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat, Ini Transkrip Lengkap Jhon Allen yang Dipecat

Baca juga: Demokrat Sindir Kader Pecatan Tak Baper, Tanggapi Gugatan Jhoni Allen Marbun: Ada yang Nangis!

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengamat: Manuver Moeldoko Ketahuan Sekali, Kurang Cantik dan Tidak Etis

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved