DEMO DI DPRD BATAM
Harmidi Umar Husein Bantah Kalimat Rasis, Massa: Kami Mau Dewan Kehormatan Proses Mereka
Anggota DPRD Batam Harmidi Umar Husein membantah mengeluarkan kalimat bernada rasisme terkait bentrok proyek SUTT di Perumahan Bandara Mas.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Anggota DPRD Batam, Harmidi Umar Husein membantah dirinya pernah melontarkan ujaran rasis dan diskriminatif terhadap kelompok tertentu.
Fraksi Partai Gerindra yang dihubungi ketika demo berlangsung, menyatakan, awal mula bentrok ketika seorang saudaranya mengalami pengeroyokan oleh pekerja proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi bright PLN Batam di Perumahan Bandara Mas beberapa waktu lalu.
Harmidi juga mengaku tidak berada di lokasi ketika kasus bentrok antara warga dan pekerja SUTT berlangsung.
Ia juga menegaskan tidak berusaha mengintervensi jalannya pemeriksaan kepolisian.
Bersama rekan kerjanya di DPRD Batam, Muhammad Rudi, berupaya mengawal jalannya kasus tersebut atas permintaan warga untuk merapat ke Polsek Batam Kota.
"Nggak, saya nggak ada sebut-sebut itu (ujaran rasis).

Saudara saya ditendang, dipukuli, kami nggak mau berhubungan dengan SARA.
Makanya dia lapor ke polisi. Saya dan pak Rudi kan mendampingi saja.
Nggak ada kita bawa-bawa nama suku, buat apa?
Mereka keluarga kita semua kok, kita kenal semua," sebut Harmidi.
Pihaknya juga menyatakan bersedia apabila para pendemo hendak mengajak bertemu secara langsung dengannya membahas masalah ini.
Massa pendemo yang mendatangi gedung DPRD Batam sebelumnya menuntut untuk bertemu dengan dua anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra, yaitu Harmidi Umar Husein dan Muhammad Rudi.
Kedua anggota dewan tersebut diduga telah melontarkan ujaran dan diskriminasi bernada rasisme.
Hal ini bermula dari bentrok antara warga dengan para pekerja penjaga proyek SUTT.

Kerumunan massa pendemo ini tidak berhasil menemui dua anggota dewan yang dituntut tersebut maupun anggota Badan Kehormatan.