Tak Cuma di Bumi, di Bulan Ternyata Juga Banyak Sampah, Ini kata NASA

Melihat sampah di Bumi, tentu sudah menjadi hal yang tak aneh bagi kita. Namun, siapa sangka, ternyata sampah juga didapati ada di Bulan. 

Kompas.com
Sampah di Bulan dari pesawat luar angkasa dan wahana antariksa yang ditinggalkan. Sampah antariksa ini dinilai NASA akan berguna di masa depan saat Bulan dikunjungi manusia. (NASA via LIVE SCIENCE) 

TRIBUNBATAM.id - Melihat sampah di Bumi, tentu sudah menjadi hal yang tak aneh bagi kita.

Namun, siapa sangka, ternyata sampah juga didapati ada di Bulan

Dari sini muncul pertanyaan mengapa ada sampah di Bulan?

Siapa yang membuang sampah-sampah itu? 

Seberapa banyak sampah yang ada di Bulan

Ternyata, terdapat lusinan puing-puing sampah antariksa di Bulan. Di antaranya adalah sampah luar angkasa, baik itu sampah yang ditinggalkan atau dikirim manusia ke Bulan

Sampah yang berada di Bulan kemungkinan beratnya mencapai 400 ribu pon atau setara dengan bobot 181.000 kg di bumi. 

Lantas, bagaimana sampah antariksa ini bisa berada di Bulan

Sejarawan NASA, William Barry berpendapat, perkiraan jumlah sampah tersebut kedengarannya masuk akal.

Sebab, terdapat beberapa artefak berat, seperti lima kendaraan penjelajah Bulan yang masih ada di sana. 

Barry mengatakan memang sebagian besar sampah antariksa di Bulan ini ditinggalkan oleh astronot NASA yang mendarat di permukaan bulan antara tahun 1969 dan 1972 selama program misi Apollo.

"Sedangkan sampah lainnya berasal dari misi tanpa awak dari badan penjelajah ruang angkasa, termasuk dari Amerika Serikat, Rusia, Jepang, India dan Eropa," kata Barry dilansir Live Science, Jumat (2/3/2018). 

Bulan juga merupakan rumah bagi pengorbit bulan yang memetakan medannya sebelum menabrak permukaannya dan menambah tumpukan sampah.

Lebih lanjut, Barry mengatakan, bahwa peralatan lainnya yang masih bekerja di Bulan juga telah membantu ilmuwan belajar tentang satelit alami Bumi ini. 

Contohnya, Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) yang dikirim ke Bulan untuk mempelajari hidrogen dan untuk memastikan keberadaan air.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved