KECELAKAAN KERJA DI BATAM
DPRD Batam Datangi PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Sebut Laka Kerja Bukan Pertama
Komisi IV DPRD Batam mendatangi PT ASL Shipyard Tanjunguncang terkait laka kerja yang menewaskan seorang pekerja. Apa hasil dari kunjungan mereka?
Untuk menentukan poin mana human erornya, hingga kecelakaan kerja itu terjadi," katanya.
Perwakilan PT ASL bagian safety, Yosef yang menjadi saksi mengaku saat kejadian dirinya sedang rapat, dan tidak melihat secara langsung kejadian itu.
Baca juga: HARI INI, Korban Kecelakaan Kerja di PT ASL Tanjung Uncang Dimakamkan, Sang Ibu Terus Menangis
Baca juga: Laka Kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang Batam, Ini Kronologi dari Polsek Batuaji
"Waktu kejadian jam 10 saya lagi meeting dengan client. Nah radio dimatikan biar tak menggangu.
Waktu radio kapal berbunyi ada jatuh. Kami semua langsung kebawah untuk mengevakuasi.
Iya pak ini kejadian fatal," ujarnya singkat.
Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho meminta pihak perusahaan menceritakan secara detail kronologi kejadian Laka kerja di Batam tersebut.
Ditempat yang sama, perwakilan PT ASL, Bagian Safety, Rey sudah melakukan investigasi kejadian.
Korban dan Riger hendak merapikan barang-barang di atas kapal.
Saat kejadian, hanya mereka berdua yang ada di atas kapal.
"Korban membuka tali yang untuk mengikat kabel. Beratnya sekitar 1 ton.
Lalu, panel tersebut yang menghantam korban.
Safety belt dan perlengkapan keselamatan lainnya digunakan tergantung situasi," ujarnya.
Dari hasil sidak Komisi IV DPRD Batam, Mustofa menyimpulkan kurangnya komunikasi atas kejadian ini.

Dimana, pihak Safety dari PT ASL menyampaikan, awalnya korban naik ke atas kapal dan membuka tali ikatan kabel, kemudian kabel tersebut menyeret tubuh korban hingga membuat korban terjatuh.
Di sekitar tempat korban bekerja, saat itu hanya ada reager atau operator crane bersama dengan korban.
Sementara beban yang diangkut cukup berat.