KARIMUN TERKINI

Kejari Karimun Didemo Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Karimun, Ini Tuntutannya

Kedatangan mahasiswa dan pemuda Karimun meminta Kejari Karimun mengusut pengelolaan dana BOS afirmasi 2019 di Dinas Pendidikan Karimun

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Karimun berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri Karimun, Rabu (17/3/2021). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Massa mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Karimun menggelar demontrasi di Kejaksaan Negeri atau Kejari Karimun, Rabu (17/3/2021)

Kedatangan mereka meminta Kejari Karimun mengusut pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi tahun 2019 di Dinas Pendidikan Karimun.

Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Karimun, Rizky Ahmad Fauzi mengatakan, demo yang terjadi karena permintaan audiensi mereka tidak mendapatkan respon dari pihak Kejari Karimun.

"Katanya pihak Kejari sudah menghubungi kami, tetapi kami tidak pernah dipanggil. Surat audiensi kami masukkan Senin pekan lalu," katanya.

Rizky mengatakan pihaknya sudah melakukan observasi. Dari observasi tersebut, pihaknya mendapatkan data dan saksi sebanyak 3 orang terkait program dana BOS Afirmasi yang diduga tidak tepat sasaran oleh Disdik Karimun.

Baca juga: Soal Belajar Tatap Muka di Sekolah, Disdik Karimun Tunggu Persetujuan Orang Tua Siswa

Baca juga: Kejari Karimun Bakar Barang Bukti Ilegal Tangkapan Lanal TBK

Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Karimun, Andriansyah.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Karimun, Andriansyah. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)

Saksi menyebut, mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari program dana BOS Afirmasi tahun anggaran 2019 di Disdik Karimun.

Padahal mereka dinilai berhak untuk mendapatkan bantuan dalam dua program dari pemerintah pusat tersebut karena tergolong masyarakat atau siswa tidak mampu.

"Kami sudah menemukan saksi. Seharusnya saksi ini diprioritaskan mendapatkan bantuan tetapi para saksi ini tidak mendapatkan apapun. Saksi ada tiga orang," jelasnya.

Ia mengatakan, Disdik Karimun diduga tidak melaksanakan satu pun program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional yang diprioritaskan untuk para siswa miskin.

"Pengalokasian dana itu untuk pengadaan laptop, tablet dan rumah belajar dan saat kami observasi ke lapangan, semua itu tidak ada," ungkap Rizky.

Padahal program dana BOS Afirmasi yang diterima Disdik Karimun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tahun 2019 terbilang besar.

Rizky menyebut dana afirmasi pada angka Rp 4,8 miliar lebih, sedangkan anggaran BOS Kinerja sekitar Rp 1,18 miliar.

Pihaknya sudah mencoba menanyakan ke Disdik Karimun, namun ia menilai pihak Disdik Karimun tidak memberikan jawaban yang memuaskan.

"Pernah ditanggapi tapi kami tidak mendapatkan hasil yang sangat memuaskan," jelasnya.

Kedatangan massa ke Kantor Kejari Karimun ini, diterima oleh Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Karimun, Andriansyah. Kedua pihak kemudian melakukan pertemuan di aula Kejari Karimun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved