TRIBUN PODCAST

Melihat Batam Dalam Angka Bareng Kepala BPS Rahmad Iswanto

Berikut edisi Tribun Podcast bareng Kepala BPS Batam Rahmad Iswanto. Melihat Batam Dalam Angka edisi Rabu (17/3/2021).

TribunBatam.id/Istimewa
Melihat Batam Dalam Angka Bareng Kepala BPS Rahmad Iswanto. Foto Tribun Podcast bersama Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto, Rabu (17/3/2021). 

Memang tidak semua penduduk itu akan kita datangi, ini yang perlu dicatat.

Kan saya sudah bilang tadi bahwa, tidak semua harus ditangani tapi bisa juga dengan metode survei artinya tidak semua.

TRIBUN PODCAST - Tribun Podcast menghadirkan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Susila Brata.
TRIBUN PODCAST - Tribun Podcast menghadirkan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Susila Brata. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

TB: Kalau dari hasil Sensus Penduduk kemarin, jumlah penduduk di Batam ada berapa, Pak?

RI: Penduduk di Batam 1,2 juta kurang 3.700 artinya penduduk di Batam ada 1,196.300 jiwa hampir 1,2 juta jiwa yang ada di Batam.

TB: Nah Pak Rahmad, terkait sensus penduduk. Semua penduduk kan tercatat di Disduk Capil, semua tercatat di KK, E KTP.

Apakah soal jumlah penduduk tidak cukup diambil dari situ saja?

RI: Baik, saya perlu klarifikasi mengenai dua hal, yaitu yang pertama bahwa.

Tidak semua warga negara antara NIK alamat di dalam KTP itu sama dengan alamat tempat tinggal.

Sebagai bukti, di Sensus Penduduk 2020 Batam, 78 persen hasil sensus itu sesuai NIK dan 22 persennya itu tidak sesuai dengan NIK.

Yang kedua, kalau berdasarkan Sensus Penduduk tadi itu saya katakan bahwa penduduk kita 1.196.300 jiwa, berdasarkan Disduk Capil yang terakhir tahun sebanyak 1 juta seratus lima puluhan ribu.

Artinya ada selisih sekitar 46 ribu.

Nah kenapa terdapat selisih, ternyata tidak semua penduduk Batam ini memegang KTP Batam.

TB: Terkait sensus data kemiskinan kemarin banyak masyarakat yang tidak percaya, bagaimana pandangan Bapak?

RI: Kami di BPS Batam salah satunya menghitung indikator kemiskinan.

Saya pikir di beberapa lembaga penelitian yang dibangun oleh Universitas itu juga mencoba melakukan elaborasi perhitungan kemiskinan.

Suasana Atrium Nagoya Hill Mall Batam, terpantau masih sepi pengunjung, Kamis (28/5/2020)
Suasana Atrium Nagoya Hill Mall Batam, terpantau masih sepi pengunjung, Kamis (28/5/2020) (TRIBUNBATAM.ID/REBEKHA)

Tetapi ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa ia mempunyai ukuran-ukuran kemiskinan tersendiri.

Kalau ukuran-ukuran kemiskinan tidak distandarisasi maka hasilnya tidak akan sama.

Kalau kemiskinan berdasarkan rasa, perkiraan dengan konsep dan difinisi yang jelas, itu yang kadang-kadang menjadikan persepsi masyarakat menjadi liar.

Seperti yang disampaikan tadi bahwa hasil sensus kemiskinan di Batam banyak masyarakat yang tidak percaya.

Tapi perlu digarisbawahi bahwa BPS sudah mempunyai standarisasi konsep yang sudah dipikirkan dan sudah matang.

Semua daerah di Indonesia semua standarisasi nya sama.

Konsep dan metodologi sama bahwa kemiskinan BPS itu dihitung berdasarkan Basic Net Aproc.

Artinya bahwa pemenuhan kebutuhan dasar dari seorang warga kita hitung.

Jadi berapa sebenarnya kebutuhan dasar untuk memenuhi kebutuhan dia baik itu dari kebutuhan makanan yang harus dipenuhi sehingga dia tidak dikatakan sebagai miskin.

TB: Jika masyarakat membutuhkan data-data dan ingin mengaksesnya, mereka harus ke mana Pak?

RI: Kalau memang ada keluangan waktu dan memang ada yang perlu dikonsultasikan mengenai statistik ya datang saja ke kantor kami (BPS).

Tapi jika tidak ada keluangan waktu tapi kemudian ingin leluasa mengeksplorasi dari wibsite kami ya silahkan kunjungi website kami Batamkota.BPS.go.id

Nah jika mencari data namun data yang ditemukan belum di-update, itu bisa langsung menghubungi kontak kami yang tertera di websitenya.

Cara dan Langkah-langkah Isi Data Sensus Penduduk 2020 Online via sensus.bps.go.id, Siapkan NIK
Cara dan Langkah-langkah Isi Data Sensus Penduduk 2020 Online via sensus.bps.go.id, Siapkan NIK (tangkapan layar bps.go.id)

TB: Untuk Lansia berdasarkan sensus penduduk itu seperti apa?

RI: Lansia berdasarkan Sensus Penduduk itu nambahnya luar biasa, bertambah dua kali lipat lebih, dari 1,15 persen Lansia kita sekarang proposinya di Kota Batam itu 3,59 persen.

Namun yang harus diantisipasi Pemerintah adalah harus menyediakan fasilitas untuk para Lansia seperti panti jompo dan juga taman.

Walau bagaimanapun Lansia ini memiliki jasa yang besar bagi generasi saat ini dan akan datang.

Kalau dulu 10 tahu lalu, Lansia kita itu sekitar 12 ribu sekarang ada sekitar 40 ribu jiwa Lansia.

TB: Pertanyaan dari Tribuners Facebook Tribun Batam, pak.

Sensus Penduduk sekali dalam 10 tahun ini di hinterland apakah ikut terdata?

RI: Baik itu hinterland maupun di tempat terpencil di laut dan dimanapun pasti kita kejar, kita berusah tidak ada satupun warga yang terlewatkan.

Contohnya untuk di Batam seperti di Belakang Padang, Bulang dan Galang itu daerah hinterlinde kita, itu semua sudah kita cacah.

TB: Ada lagi nih pertanyaan dari akun Facebook Raisa. Apakah benar pengangguran di Batam ini lebih banyak yang sarajan ketimbang lulusan SMA?

RI: Kalau menganggur itu ada, tapi yang lebih menarik adalah justru yang banyak menganggur itu adalah bukan dari lulusan sarjana maupun SMA tetapi lulusan SMK yang lebih banyak menganggur untuk di Batam.

Di Perguruan Tinggi yang menganggur itu ada 9,6 persen, SMP sampai SMA ada 14.9 persen sedangkan SMK sampai 23 persen.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Tribun Podcast

Berita Tentang BPS

Berita Tentang Berita Batam Hari Ini

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved