BATAM TERKINI
Pelaku Curat Ciut Dibekuk Polsek Sekupang, Bawa Pisau Tak Segan Lukai Korbannya
Tersangka curat dibekuk anggota Polsek Sekupang tak lama setelah kejadian di Perumahan Tiban II, Kamis (18/3/2021).
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
Hal ini diungkapkan oleh Dirreskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto, didampingi oleh Wadir Reskrimum Polda Kepri, AKBP Ruslan Abdul Rasyid dan Kaur Mitra Subbid Penmas Bidhumas Polda Kepri, AKP Syarifuddin, dalam rilis yang diterima TribunBatam.id, Selasa (28/7/2020).
Terungkapnya kasus ini semula berawal dari Laporan Polisi salah satu korban.
Pada Rabu 15 Juli 2020, korban sempat mendapatkan SMS Notifikasi Internet Banking yang menyatakan telah dilakukan tiga kali penarikan uang tunai.
Alhasil, korban yang merasa tidak melakukan transaksi apapun kemudian pulang ke rumahnya di Perumahan Mediterania, Kota Batam.
Saat itu, didapati pintu rumah dalam keadaan terbuka, serta barang-barang korban berupa satu unit kamera Canon, laptop, handphone dan dokumen serta uang tunai raib.
"Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 30 juta," ungkap Arie.
Pihak Kepolisian pun melakukan proses penyidikan terhadap tempat ditariknya uang korban.

Setelah dilakukan penelusuran lewat CCTV di ruang ATM, didapati ciri-ciri dua orang pelaku.
Hasil identifikasi menyatakan kedua pelaku tersebut merupakan residivis yang beberapa tahun belakangan telah melakukan pencurian dengan pemberatan di 40 TKP seputar wilayah Batam.
"Dan tujuh Laporan Polisi atas kejahatannya yang pernah dilaporkan ke Kepolisian," kata Arie.
Setelah memperoleh informasi tersebut, Tim Opsnal Subdit III Ditreskrimum Polda Kepri akhirnya melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Pada senin, 27 Juli 2020, di Food Court Avava Jodoh, Kota Batam, dua pelaku yang berinisial MSS dan FTS ditangkap polisi.
"Penyelidikan kasus ini sudah dilakukan semenjak 15 Juli yang lalu, sejak korban melaporkan bahwa uang di rekeningnya hilang dan rumahnya telah dibongkar oleh pelaku," tambahnya.
Adapun Modus Operandi yang dilakukan oleh para pelaku ini adalah dengan memantau area rumah atau kos-kosan dan memperhatikan jam-jam tempat tersebut kosong ditinggal oleh penghuni.
Intinya, menurut Dirreskrimum Polda Kepri, para pelaku selalu melihat kelengahan dari pemilik rumah calon korbannya.
