Dikira Korban Mutilasi, Potongan Kaki di Tangsel Ternyata Hasil Amputasi Diabetes
Dikira korban mutilasi, potongan kaki di Japos ternyata hasil amputasi diabetes.
Hal itu karena, penyelidikan sementara, potongan kaki itu bukanlah hasil pembunuhan dengan cara mutilasi.
Melainkan, kaki tersebut diduga hasil amputasi pasien penderita diabetes melitus.
"Itu (pelanggaran pidana) nanti akan kita simpulkan setelah hasil penyelidikan kami utuh," kata Iman
Iman mengatakan, sampai saat ini, pihaknya belum menemukan adanya dugaan pelanggaran pidana.
"Kalau memang pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak melakukannya itu, ada pelanggaran hukum di sana, kita akan lakukan penegakan sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku."
"Tapi kalau memang itu bukan pelanggaran pidana kita tidak bisa lanjutkan," kata Iman.
Awal Mula Penemuan Potongan Kaki
Potongan kaki ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik yang dikemas rapi.
Hal itu diungkapkan Soni Azharudin (45), warga Perumahan Japos yang pertama kali membuka plastik berisi kaki tersebut.
Soni mengungkapkan, kondisi potongan kaki tersebut dibungkus rapih plastik kuning dan dilakban rapat.
Plastik kuning tersebut dibungkus lagi menggunakan plastik hitam.
Soni sampai harus membuka bungkusan plastik itu pakai pisau.
"Plastik hitam, terus plastik kuning, dilakban kaya paket, kan susah bukanya," kata Soni.
Soni juga mengungkapkan bahwa plastik berisi organ tubuh manusia itu sudah tiga hari tergeletak di lokasi penemuan.
Ia sampai heran mengingat posisi plastik berisi potongan kaki itu berada tepat di pinggir jalan samping masjid besar Jami' An Ni'mah, yang sering dilewati warga sekitar.
"Katanya sih, plastiknya sudah tiga hari. Cuma herannya enggak ada yang berani buang," kata Soni.
