TNI AU

Momen Penting Warnai Sejarah Lahirnya TNI AU, Diperingati Setiap 9 April

Sejarah lahirnya TNI Angkatan Udara diperingati setiap 9 April, tahun 2021 merupakan peringatan HUT ke-75 TNI AU

instagram/militer.udara
Pasukan TNI AU 

Periode Tahun 1970-1979

Pada pertengahan tahun 70-an, TNI AU secara bertahap diperkuat oleh beberapa alutsista baru seperti pesawat OV-10 Bronco, F-86 Sabre, T-33 Bird, Fokker F-27, T-34C Mentor Charlie, Helikopter Puma SA-330, Helikopter Latih bell 47G Sioux, Bell-204B Iroquis, serta AT-16 Harvard.

Periode Tahun 1980-1989

Dekade 80-an, hadir pesawat tempur F-5 Tiger II, pesawat A-4 Sky Hawk dan pesawat latih jenis Hawk MK-53, Boeing 737 yang mempunyai kemampuan pengintaian dan pengamatan wilayah permukaan serta pesawat angkut ringan Cassa-212-200 Aviocar sebagai kekuatan Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh.

Datangnya pesawat Multirole F-16 Fighting Falcon pada akhir tahun 1989 telah menambah keperkasaan TNI AU, serta Radar Thomson dan Plessey. Untuk membentuk penerbang-penerbang muda, didatangkan pesawat AS-202/ 18 A Bravo sebagai pesawat latih mula.

Periode Tahun 1990-1999

Memasuki periode 1990-an, TNI AU kembali menambah kekuatan dengan datangnya pesawat CN-235, NAS 332 Super Puma, dan Radar Plessey AR 325, jenis Hawk 100/200 yang ditempatkan di Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 1.

Periode Tahun 2000-2010

Memasuki tahun 2000-an, secara bertahap TNI AU berbenah diri dalam mengembangkan kemampuan dan kekuatannya dengan menghadirkan pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 dari Rusia.

Pesawat yang memiliki kemampuan jelajah dan manuverabilitas yang cukup tinggi, dan memiliki kemampuan combat radius sejauh 1.500 km serta jarak jelajahnya maksimal 4.000 km ini ditempatkan di Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, agar apabila ada pesawat asing yang berusaha memasuki wilayah udara Indonesia di sekitar negara Timor Leste atau Papua, Sukhoi mampu mencegahnya.

Selain itu, di dekade ini dilengkapi pesawat latih dasar KT-1 Woong Bee, Helikopter EC-120 Colibri, NAS-332Super Puma, SF-260 Marchetti, dan CN-235-220 MPA dan CN-295 buatan PT. Dirgantara Indonesia.

Periode Tahun 2011- sekarang 

Di dekade ini, Angkatan Udara melengkapi kekuatan alutsistanya dengan Su-30, F-16 CD, T-50i Golden Eagle, Super Tucano, G-120 TP-A, T-4D/R-172/182T, EC-725 Caracal, C-130 Hercules, B-737, F-28, Cassa-212, CN 295, dan CN-235. dilengkapi pesawat latih dasar, Colibri, dan CN-235-220 MPA dan CN-295 buatan PT.

Pada periode ini, TNI AU juga membentuk Skadron 45 VIP/VVIP, Skadron Udara 51 Elang Pengintai dengan pesawat UAV di Lanud Supadio,  pembentukan Skadron Udara 16 di Lanud Roesmin Nuryadin dengan alutsista Pesawat  F-16C/D-52ID, pembentukan Skadron Udara 27 di Lanud Manuhua, Biak dengan alutsista  Pesawat CN-235 serta  Skadron Udara 33 Lanud Hasanuddin dengan alutsista Pesawat Hercules C-130.(*)

Berita tentang TNI AU

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved