Setidaknya 536 Warga Terbunuh! Situasi Negara Myanmar Kian Membara, Junta Militer Matikan Internet

Junta militer langsung memerintahkan operator seluler di Myanmar untuk memblokir sejumlah media sosial.

twitter/NgalHtoo/MyanmarBorahae
Aksi unjuk rasa anti kudeta di Myanmar, Minggu, 28 Februari 2021 

TRIBUNBATAM.id - Situasi keamanan di Negara Myanmar dilaporkan kian membara.

Itu pecah sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.

Sekira sepekan setelah kudeta, junta militer langsung memerintahkan operator seluler di Myanmar untuk memblokir sejumlah media sosial.

Seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Messanger, dan Twitter.

Militer Myanmar Semakin Brutal, Gadis Berusia 7 Tahun Tewas Ditembak

KUDETA MYANMAR - Beginilah keberanian Deng Jia Xi, gadis 19 tahun lawan militer Myanmar, sebelum tewas ingin donorkan organ. FOTO: SOSOK ANGEL SAAT DEMO
KUDETA MYANMAR - Beginilah keberanian Deng Jia Xi, gadis 19 tahun lawan militer Myanmar, sebelum tewas ingin donorkan organ. FOTO: SOSOK ANGEL SAAT DEMO (ISTIMEWA)

Pemerintah militer Myanmar beralasan lima media sosial itu telah menjadi sarang informasi pemicu perpecahan dan kekerasan di negaranya.

MENYAYAT HATI! Ingin Lari ke Pengkuan Ayahnya, Gadis 7 Tahun Ini Ditembak Mati Aparat Myanmar 

Tak cukup memblokir media sosial, kini junta militer Myanmar memerintahkan operator seluler untuk menutup layanan internet.

Kabar ini diketahui dari salah satu sumber yang berkecimpung di industri telekomunikasi Myanmar.

Pejabat militer dalam sebuah surat elektronik bahwa junta militer telah memerintahkan, agar penyedia layanan internet di Myanmar untuk menutup layanan internet di negara tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.

Sumber tersebut juga mengabarkan bahwa pemblokiran akses ke internet ini akan terus berlanjut.

Warga Myanmar Lawan Proses Hukum Indonesia Lewat Praperadilan, Ditolak PN Batam

Pengunjuk rasa berlarian setelah polisi memberikan tembakan peringatan dan menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstrasi di Mandalay, Myanmar, pada 9 Februari. Polisi bergerak setelah massa berdemonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.(STR via AP)
Pengunjuk rasa berlarian setelah polisi memberikan tembakan peringatan dan menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstrasi di Mandalay, Myanmar, pada 9 Februari. Polisi bergerak setelah massa berdemonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.(STR via AP) ((STR via AP))

Dan para penyedia layanan internet mau tidak mau harus menuruti perintah tersebut.

Karena memiliki dasar hukum dalam Undang-Undang Telekomunikasi Myanmar.

Aksi Balas Dendam Anti Kudeta Militer Myanmar, Polisi Tewas Tak Ada yang Mau Menguburkan

Sayangnya, kali ini pemerintah militer Myanmar tak menyertakan alasan pemblokiran layanan internet di negara tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Jumat (2/4/2021).

Situasi di Myanmar pasca-kudeta militer dilaporkan semakin memburuk.

Sepanjang Maret, pasukan keamanan Myanmar dilaporkan menggerebek dan melepaskan tembakan ke sejumlah rumah sakit dan klinik swasta di Yangon.

Tak hanya itu, junta militer Myanmar juga menggelar serangan udara ke desa, dan memaksa penduduknya mengungsi di hutan.

Keberanian Gadis 19 Tahun Lawan Militer Myanmar, Sebelum Tewas Ingin Donorkan Organ

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved