BATAM TERKINI
Hasil Autopsi Siprianus Napi Rutan Batam, Kabid Dokkes Polda Kepri: Ada Luka di Leher
Dari hasil autopsi Dokkes Polda Kepri, ditemukan luka di leher Siprianus. Selain itu, napi Rutan Batam itu memiliki penyakit ginjal dan paru-paru
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hasil autopsi terhadap jasad Siprianus Apiatus Bin Philipus (27), warga binaan Rumah Tahanan Negara atau Rutan Kelas IIA Barelang Batam telah keluar.
Siprianus dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (10/4/2021) lalu.
Sebelumnya, ia sempat mendapatkan perawatan di RSUD Embung Fatimah Batam karena sakit yang dirasakannya.
Diketahui, Siprianus dihukum 1 tahun 6 bulan dan menjalani masa hukumannya di Rutan Batam karena pasal penganiayaan.
Sudah hampir 1 tahun Siprianus mendekam di Rutan. Beberapa hari sebelum meninggal, mendiang sedang mengurus Pembebasan Bersyarat (PB).
Tak disangka, nasib berkata lain, belum lagi keluar dari penjara Siprianus menghembuskan napasnya.
Kematian Siprianus yang terkesan mendadak membuat pihak keluarga kaget. Pasalnya, selama ini Siprianus tak pernah mengeluh sakit.
Dua minggu sebelum dinyatakan meninggal dunia, mendiang juga masih berkomunikasi dengan keluarganya.
Tak terima, pihak keluarga pun menempuh jalur hukum untuk memastikan penyebab kematian Siprianus.
Janazah warga binaan Rutan Batam itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan, visum dan autopsi.
Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol Muhammad Haris mengatakan, dari hasil pemeriksaan visum dan autopsi korban pada leher jenazah ditemukan bekas jeratan.
"Kemungkinan ada tanda-tanda kekerasan, ada luka di leher korban," ungkap Haris.
Dari hasil autopsi itu juga terungkap, Siprianus memiliki penyakit dalam.
"Dia itu punya penyakit ginjal dan paru-paru,” ujar Haris.
Sebelumnya, Kepala Rutan Kelas IIA Barelang Batam Yan Patmos Purba mengatakan, dari hasil visum RSUD EF, menjelaskan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadao jasad Siprianus.