TRIBUN WIKI
Kisah Sukirah, Ibu Soeharto Tersiksa Hidup Bersama Suami, Cerai hingga Anak Diculik
Inilah sepenggal kisah Sukirah, ibu Soeharto yang semasa hidupnya selalu tersiksa bersama suaminya sendiri.
Antara bahagia bercampur sedih, memikirkan masa depan anaknya .
karena pernikahan Sukirah dengan suaminya berada di ambang kehancuran!
Sukirah menikah dengan Kertoredjo, seorang duda beranak dua, karena perjodohan.
Berstatus wanita desa, usia Sukirah yang menginjak 16 tahun dipandang sudah lebih dari cukup untuk menikah.

Karenanya, ketika Kertoredjo naksir Sukirah, orangtua Sukirah tidak berpikir panjang lagi untuk segera menikahkan anak gadisnya.
Dalam rentang waktu yang singkat setelah Kertoredjo bertemu dengan Sukirah, ijab kabul pun terlaksana.
Berdasarkan tradisi Jawa Tengah di mana seorang laki-laki lumrah mengganti namanya saat menikah, resmi jadi suami Sukirah, Kertoredjo lalu berganti nama menjadi Kertosudiro.
Perkawinan yang awalnya diharapkan akan membawa bahagia oleh Sukirah ternyata justru membawa petaka.
Kertosudiro yang berprofesi sebagai petugas irigasi desa atau ulu-ulu, bukanlah tipe lelaki yang cukup bertanggung jawab.
Karena tidak ada hiburan (listrik belum masuk desa, hingga radio dan televisi belum ada), Kertosudiro jadi lebih banyak bermalas-malasan sambil berjudi dan merokok.
Semua uang dan harta yang dimiliki pasangan ini tersedot untuk modal judi Kertosudiro.
Bahkan, perhiasan pribadi Sukirah yang dibawanya sejak gadis juga ludes tak berbekas.
Merasa frustrasi, dalam keadaan hamil tua Sukirah memutuskan kembali ke orangtuanya.
Namun sayang, Sukirah tidak diterima dengan tangan terbuka di rumahnya! Sebab, tradisi Jawa pada masa itu memandang rendah istri yang meninggalkan suaminya.
Merasa tertekan dengan perilaku Kertosudiro dan ketidakramahan keluarganya, Sukirah sering bersembunyi dari satu kamar ke kamar lain, sambil melakukan puasa selama berhari-hari, yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan sebutan ngebleng).