NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

News Webilog - Prokes Tak Jalan, Covid-19 Melonjak, Ini Saran Anggota DPRD Kepri Rudy Chua

Anggota DPRD Kepri Rudy Chua menilai, meningkatnya kasus covid-19 di Kepri belakangan ini disebabkan beberapa hal. Di antaranya karena kejenuhan warga

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
ISTIMEWA/DOK PRIBADI
News Webilog - Prokes Tak Jalan, Covid-19 Melonjak, Ini Saran Anggota DPRD Kepri Rudy Chua. Foto Anggota DPRD Kepri, Rudy Chua 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Melonjaknya data pasien kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode April 2021 menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Mulai dari kehidupan new normal dan aturan penerapan protokol kesehatan beserta sanksinya, penyuntikan Vaksin Covid-19 serta pembatasan-pembatasan lain yang telah ditetapkan dan diupayakan oleh pemerintah, seolah tidak berdampak signifikan.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudy Chua mengatakan, penyebab meningkatnya angka kasus Covid-19 di Provinsi Kepri, khusunya Kota Batam dan Tanjungpinang disebabkan beberapa hal.

"Hasil pengamatan yang kita lihat, jelas karena kejenuhan masyarakat, sehingga ketaatan dan kedisiplinan menjalankan Prokes menjadi lengah"

"Selain itu tingkat pengawasan oleh pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan aparat juga semakin lemah tidak seperti di awal-awal," ujarnya saat menjadi nara sumber News Webilog Tribun Batam, dengan tema 'Prokes Tak Jalan, Covid-19 Melonjak', Senin, (26/4/2021).

Baca juga: Satu Balita dan 4 Remaja Sembuh Corona di Natuna, Bagian dari 10 Pasien Sembuh Covid

Baca juga: Corona di Anambas Melonjak Lagi, Sehari 11 Warga Positif Covid, Tiga di Antaranya Pelajar

Lebih lanjut Rudy memaparkan, pola tracing yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 saat ini juga telah berbeda, tidak sepenuhnya menelusuri orang-orang yang kontak erat dengan pasien.

"Sebelumnya disapu bersih seluruh kontak orang terdekat, nah sekarang yang ditracing itu kontak erat yang punya gejala saja," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Rudy juga mendapat banyaknya laporan bahwa pasien isolasi mandiri positif Orang Tanpa Gejala (OTG) masih melakukan kontak erat dengan orang lain di luar rumah.

"Dan ini satu lagi yang menjadi permasalahan kita, artinya ketaatan pasien positif isolasi mandiri ini tidak dapat diandalkan 100 persen," tambahnya.

Menurutnya beberapa permasalahan tersebut cukup serius untuk ditindak lanjuti oleh pemerintah serta stake holder lainnya agar lonjakan kasus Covid-19 di Kepri dapat segera landai.

"Tentu dengan ini kita tidak ingin Provinsi Kepri, khususnya Batam dan Tanjungpinang justru seperti kondisi India saat ini"

"Akibat kelengahan kondisi akhirnya tidak dapat terkontrol, berhubung kita masih ditahap awal agar tidak semakin memuncak mari kita bersama-sama dengan stake holder lainnya saling menjaga dan menjalankan prokes lebih disiplin," harapnya.

Ditanya apa penyebab jarangnya Satgas menggelar razia karena faktor anggaran?

"Saya kira masalah anggaran tidak menjadi sesuatu yang krusial, namun yang kita dengar oleh pelaksana di lapangan, cenderung kita lebih memaklumi karena mereka ini juga manusia. Artinya dengan kondisi yang telah masuk 14 bulan ini tentu suatu hal yang sangat lelah dan jenuh," ucapnya.

Melihat kondisi tersebut, Rudy menilai perlu adanya sistem baru yang diciptakan oleh pemerintah sebagai bentuk refresh atau penyegaran sehingga kejenuhan itu dapat ditata kembali.

"Namun menyangkut tugas aparat yang kita lihat tentu tugasnya bukan hanya untuk mencegah Covid-19 saja, tapi kadang-kadang kalau kita perhatikan penerapan razia masker terkesan seperti razia SIM kendaraan.

Artinya diperiksa ketika ada razia, tapi di hari-hari biasa kadang ada yang tidak memakai masker lewat di depan Satpol PP dibiarin juga.

Ya mungkin karena itu tadi, pola yang terjadi saat ini adalah kejenuhan, mau negur juga sudah malas, terlebih masyarakat sendiri karena tidak ada razia semakin cuek saja," jelasnya.

Rudy pun menyarankan untuk mengubah sistem melalui pola teguran dengan razia masker lebih komprehensif dan menyeluruh di semua lapisan ataupun kegiatan.

"Jadi tidak lagi turun dari mobil dengan sirene lalu merazia di satu titik saja, tapi juga menyasar ke wilayah lain seperti mal, tepi jalan, pasar dan lainnya. Tapi tidak dengan sistem razia sebelumnya berpakaian dinas, bila perlu pakai pakaian bebas lah," paparnya.

Untuk itu Rudy juga berharap peran pemerintah untuk memastikan imun masyarakat terbentuk melalui Vaksinasi Covid-19 dan tetap menjalankan kehidupan New Normal.

"Jelang Idul Fitri ini, tentu menjadi perhatian kita bersama khususnya masyarakat untuk meminimalisir kerumunan di beberapa kegiatan seperti di pelabuhan dan bandara meskipun telah dilarang mudik oleh pemerintah.

Belum lagi kunjungan silaturahmi hari raya mungkin juga dapat dilakukan seperti sebelumnya melalui sosial media, mari kita saling menjaga," tutupnya.

(Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Kepri

Berita tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved