Kabar Terbaru Palestina, Serangan Udara Israel Tewaskan 213 Orang Termasuk 61 Anak-anak
Kabar terbaru Palestina, total sebanyak 213 orang tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta dalam sepekan terakhir.
GAZA, TRIBUNBATAM.id - Kabar terbaru Palestina, total sebanyak 213 orang tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta dalam sepekan terakhir.
Dari total korban jiwa tersebut, 66 diantaranya adalah anak-anak.
Kemudian lebih dari 1.400 orang terluka di Gaza selama seminggu terakhir, menurut Kementerian Kesehatan di kota itu.
Palestina terkini, sirene serangan udara kembali meraung di selatan Israel sepanjang pagi, membuat keluarga-keluarga mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi keempat sejak konflik Israel Palestina meningkat.
Sesi keempat DK PBB digelar setelah Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel, memblokir pernyataan bersama yang menyerukan penghentian kekerasan pada Senin untuk ketiga kalinya dalam seminggu.
Baca juga: Israel Bombardir Gaza, Dewan Keamanan PBB Rapat Darurat
Baca juga: Intelijen Barat Tuding Iran Berperan Dibalik Persenjataan Canggih Hamas, Pukulan Telak Israel?
Menurut data PBB, kabar Palestina terkini menyatakan total hampir 40.000 warga Palestina mengungsi dan 2.500 orang kehilangan tempat tinggal.
Konflik Israel-Palestina sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Kabar dari Palestina hari ini, serangan Israel kembali menimbulkan bola api, puing-puing, dan asap hitam mengepul ke langit.
Rumah-rumah dan gedung bertingkat kini rata dengan tanah, kemudian jalanan jadi berlubang.
"Mereka menghancurkan rumah kami tapi saya tidak tahu mengapa mereka menargetkan kami," kata Nazmi Al Dahdouh (70) dari kota Gaza dikutip dari AFP.

Krisis kemanusiaan semakin dalam di Jalur Gaza yang miskin, tempat Hamas meluncurkan hampir 3.500 roket ke Israel sejak 10 Mei.
Konvoi truk bantuan internasional yang menuju Gaza sempat dicegat Israel di perbatasan Karem Shalom karena alasan serangan mortir.
Namun Israel telah membukanya lagi sementara meski tidak diketahui berapa lama.
Pertama Kalinya Presiden AS Joe Biden Telepon Presiden Palestina
Melansir artikel Tribun-Timur.com dengan judul Kesaksian Warga Indonesia di Gaza; Israel Frustasi Tak Temukan Target Musuh hingga Sasar Warga Sipil, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dalam panggilan telepon tersebut, kedua pemimpin negara tersebut prihatin dengan apa yang terjadi pada pertempuran Israel-Gaza ini dikarenakan banyak warga sipil tak bersalah yang jadi korban.

Seperti dikutip Reuters, Biden dalam percakapan via telepon tersebut menekankan Hamas juga perlu menghentikan penembakan roket ke Israel.
Ia juga telah mengirim seorang utusan untuk mencoba meredam kekerasan yang telah menewaskan puluhan orang di Gaza dan setidaknya 10 di Israel, tetapi upaya tersebut belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
Selain itu, Biden juga menyampaikan komitmen AS untuk memperkuat kemitraan AS-Palestina dan menyoroti keputusan pemerintahannya baru-baru ini untuk memulihkan bantuan ke Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel yang sebelumnya dipotong saat Presiden Donald Trump masih menjabat.
Ringkasan seruan yang dirilis kantor berita resmi Palestina, WAFA, menyebutkan Biden menentang penggusuran warga Palestina dari Sheikh Jarrah Yerusalem Timur.
Kasus hukum berkepanjangan atas penggusuran tersebut juga salah satu yang memicu ketegangan di kota suci dan memicu pertempuran antara Israel dan militan Gaza.
Otoritas Palestina Abbas (PA) memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang diduduki, bagian dari wilayah yang direbut Israel, bersama dengan Gaza dan Yerusalem Timur, dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Tapi PA memberikan sedikit pengaruh atas Gaza dan penguasanya Hamas, yang menguasai daerah kantong Palestina pada 2007 setelah pertengkaran berdarah dengan partai Fatah Abbas.
Beberapa analis mengatakan, Hamas tampaknya melihat eskalasi dengan Israel sebagai kesempatan untuk meminggirkan Abbas dan menampilkan dirinya sebagai penjaga Palestina di Yerusalem, yang sektor timurnya mereka cari untuk negara masa depan.
*Berita lain terkait Konflik Israel-Palestina
Baca Berita Tribunbatam.id di GOOGLE NEWS
(*)
Sumber: Kompas.com