Oknum PNS Jual Vaksin Sinovac Jatah Napi, 3 ASN dan 1 Agen Properti Tersangka

Polisi membongkar praktik dugaan jual beli vaksin Sinovac yang dilakukan 4 orang di mana 3 pelaku berstatus PNS dan seorang lagi adalah agen properti

KOMPAS.COM/DEWANTORO
Polda Sumut menetapkan 4 orang tersangka dalam kasus dugaan jual beli vaksin Sinovac 

(soal) di Jakarta masih didalami dengan siapa melakukan kegiatan di Jakarta proses vaksinasi tersebut.

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak (tengah) memaparkan kasus dugaan jual beli vaksin Sinovac pada Jumat (21/5/2021) sore
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak (tengah) memaparkan kasus dugaan jual beli vaksin Sinovac pada Jumat (21/5/2021) sore (KOMPAS.com/DEWANTORO)

Yang jelas dr IW berangkat ke Jakarta untuk laksanakan vaksinasi," katanya.

Dijelaskannya, dari hasil penyelidikan dan penyidikan, kegiatan itu sudah berlangsung sejak bulan April sebanyak 15 kali.

Uang yang diterima dari hasil pembayaran oleh masyarakat sebesar Rp 271.250.000, di mana Rp 238.700.000 itu diberikan kepada IW dan sisanya Rp 32.550.000 diberikan kepada SW.

"Kenapa begitu Pak Kapolda, karena dalam kesepakatannya mereka membagi Rp 250.000 itu, Rp 30.000 untuk SW dan Rp 220.000 kepada IW," katanya.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan, pihaknya menemukan ada 13 botol vaksin Sinovac yang mana 4 botol sudah kosong dan 9 botol masih berisi vaksin.

Baca juga: Tampang PC, Manajer Kimia Farma Tersangka Stik Antigen Bekas Pakai Swab Penumpang Bandara

Selanjutnya vaksin itu diamankan untuk menjaga kualitasnya dan dapat digunakan masyarakat yang berhak.

"Hasil penggeledahan hari ini, di kantor Dinkes Provinsi untuk menemukan apakah ada penyimpangan lain dalam pemberian vaksin tersebut.

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (IST)

Penyidik masih bekerja, mohon doa semoga kita bisa menemukan siapa saja orang yang tak bertanggung jawab dalam pemberian vaksin ini," katanya.

Panca menambahkan, proses pemberian vaksin tidak dipungut bayaran.

Masyarakat, lanjut dia, tidak usah khawatir karena pemerintah sudah menjamin bahwa masyarakat akan diberikan vaksin sesuai tahapannya.

"Oleh sebab itu tak perlu berlomba-lomba mencari dengan cara yang salah dengan memberikan imbalan kepada pihak tertentu untuk mendapatkan vaksin," katanya.

Baca juga: TAKUT Kehabisan Jatah Vaksin, Ribuan Guru Padati Golden Prawn Batam

Baca juga: Pesan Jokowi ke Gubernur Kepri: Vaksin Habis segera Hubungi Menteri Kesehatan

Baca juga: Ambil Vaksin Corona Tak Lagi di Pemprov Kepri, Kini Libatkan Kimia Farma

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved