Kapolri Listyo Sigit Bergerak Cepat Usai Dapat Laporan Presiden Jokowi, 49 Pemalak Disikat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung perintahkan anak buah tangkap 49 preman pemalak di Tanjungpriok, sesuai perintah Presiden Jokowi
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sugit Prabowo tidak menunggu lama untuk membereskan masalah pungli yang terjadi di terminal Tanjung Priok Jakarta.
Usai ditelepon Presiden Jokowi, Listyo Sigit langsung bergerak cepat.
Dia memerintahkan anak buahnya untuk menyapu bersih para pelaku pungli seperti yang dilaporkan oleh Presiden Jokowi kepadanya.
Alhasil, dari gerak cepat tersebut setidaknya 49 orang ditangkap polisi.
Diketahui, sejumlah supir truk mengadukan keluhannya kepada Presiden Jokowi terkait banyaknya pungutan liar yang mereka bayar.
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Disindir Habis-habisan Terkait Teror KKB Papua
Baca juga: Pemerintah Pajaki Sembako, Pedagang Pasar Siap Protes Jokowi
Presiden Jokowi melapor ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan Terminal Tanjung Priok.
Atas laporan itu, Kapolri langsung bergerak cepat.
Hasilnya, Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengamankan 49 orang terkait kasus dugaan pungutan liar (pungli) sopir truk kontainer di wilayahnya.
Dua lokasi tersebut, yakni di Depo PT. Greating Fortune Container (GFC) dan PT. Dwipa Kharisma Mitra Jakarta.
Guruh menyebut, ke-24 orang itu kini masih dalam pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Utara.

Penangkapan tersebut bermula ketika Presiden Joko Widodo berdialog dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis pagi.
Saat itu Jokowi melapor ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan Terminal Tanjung Priok.
Setelah menerima laporan tersebut, Tim Gabungan Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Sat Reskrim KPPP Pelabuhan langsung melakukan penyelidikan.
Dari penyelidikan tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang senilai Rp 664.000, 4 unit Handy talky (HT), 9 unit ponsel.
Jokowi telepon Kapolri
Presiden Jokowi sebelumnya melapor ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan Terminal Tanjung Priok.
Laporan itu Jokowi sampaikan ketika berdialog dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis (10/6/2021).
Mulanya Jokowi bertanya kepada mereka tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan terminal.
Sebab, ia mendapat informasi adanya aksi pungutan liar (pungli) dan persoalan lainnya di kawasan tersebut.
Para pengemudi lantas mengeluhkan soal banyaknya aksi kriminal yang menimpa mereka di kawasan terminal pelabuhan. Aksi kriminal itu berupa penodongan hingga pembegalan.
Salah satu pengemudi truk kontainer bernama Agung bercerita bahwa pada saat New Priok Container Terminal One (NPCT 1) dibangun beberapa waktu lalu, ia dan rekan-rekannya kerap menjadi korban begal.
Kala itu kondisi sekitar lokasi pembangunan sering macet. Tiba-tiba oknum tak dikenal melompat ke truk, menodong pengemudi dengan senjata tajam, lantas mengambil barang yang menempel di kendaraan seperti ban, aki, dan lainnya.
"Kadang juga handphone. Kalau dia berani masuk ke mobil, itu (pengemudi) ditodong kemudian diminta barang-barang kita handphone, dompet, segala macam uang jalan habis," kata Agung.
Ketika kejadian itu berlangsung, lanjut Agung, sebenarnya kondisi jalan ramai oleh truk-truk yang juga terjebak macet.
Namun demikian, para pengemudi lainnya tak ada yang berani menolong pengemudi yang menjadi korban begal.
"Karena dia (pengemudi lain) takut kalau posisinya nanti dia membantu, preman-preman itu akan menyerang balik ke dirinya, maka dia lebih memilih tutup kaca. Itu memprihatinkan sekali," tutur Agung.
Agung menyebut kejadian itu masih kerap terjadi di waktu-waktu kini. Hanya saja intensitasnya sudah menurun dibanding beberapa tahun lalu.
Mendengar keluhan tersebut, Jokowi menghubungi Kapolri melalui sambungan telepon.
Di hadapan para pengemudi truk kontainer, ia meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi.
"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," tuturnya.
Kapolri Sigit pun menyanggupi permintaan Jokowi.
"Siap laksanakan, bapak," kata Sigit dari sambungan telepon.
Jokowi berjanji bakal terus memantau penanganan persoalan ini. Dirinya bakal menunggu laporan tindak lanjut persoalan ini dari Kapolri.
"Tadi didengar langsung oleh Pak Kapolda Metro, tapi saya nggak perintah, langsung perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Ini akan saya ikuti proses ini," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, dirinya tidak ingin ada lagi aksi premanisme atau pungli di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
Ia ingin aktivitas di kawasan tersebut aman dan semua masyarakat terlindungi.
"Sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status di media sosial, yang saya lihat keluhan seperti itu. Memang harus kita selesaikan dan diperhatikan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Jokowi Lapor ke Kapolri, Polisi Langsung Tangkap 24 Pelaku Pungli