Transformasi Partai Keadilan Sejahtera, Ubah Logo dan Warna, 'Kami Sangat Nasionalis'
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkap alasan perubahan logo, visi serta mars partainya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan perubahan besar.
Tidak hanya logo, perubahan juga dilakukan hingga visi serta Mars PKS termasuk struktur PKS dengan ditambahkannya dewan pakar dan dewan penasihat.
Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Sumbagut, Hendry Munief mengatakan, perubahan besar bagi PKS.
Yaitu logo baru berbentuk bulat yang dulunya berbentuk kotak.
Ia menjelaskan berdasarkan kajian penelitian bahwa retina lebih mudah menangkap objek berbentuk bulat.
Selain itu, logo mereka juga berubah menjadi orange. Hendry mengatakan warna orange dipilih juga berdasarkan hasil penelitian bahwa oranye menjadi warna yang menarik perhatian.

Selain itu, PKS juga hadir dengan adanya visi baru untuk tahun 2020-2025.
Yaitu menjadi partai Islam yang kokoh terdepan, melayani rakyat dan NKRI, selain sebagai partai bernapaskan Islam.
Hal ini diungkapkannya saat bertemu dengan sejumlah struktur PKS di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
Pertemuan tersebut merupakan konsolidasi di internal PKS itu sendiri.
“Makanya oleh Presiden PKS diganti menjadi bulat.
Warna oranye juga identik dengan milenial dan terkesan fresh,” kata dia.
Perubahan lainnya juga terjadi pada mars, hymen dan AD/ART milik PKS.
Hendry menuturkan PKS merupakan partai yang sangat nasionalis dan religi.
Akan tetapi dalam manifestonya tidak tampak dalam instrumen PKS itu sendiri.
Baca juga: PKS Berhasrat Capres 2024 dari Internal, Bukan Anies? Nama Prabowo & Ganjar Kian Bersaing
Baca juga: NEWS WEBILOG - Membaca Pergerakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kepri
“Dalam perubahan mars, hymen dan AD/ART ditambahkan kata-kata seperti pancasila, bhineka tunggal ika, dan NKRI jadi ada spirit kebangsaan, keagamaan dan peradaban,” jelasnya.
Selain itu, dalam struktur PKS juga ada yang baru dengan ditambahkannya dewan pakar dan dewan penasehat. Dewan pakar akan mengusu hingga tiga level, sedangkan dewan penasehat akan hadir di tingkat pusat sampai desa.
“Salah satu unsur dewan pakar juga kami masukkan unsur media, tujuannya kami ingin memberikan kesempatan bagi media,” kata dia.
Ia menambahkan dewan pakar maupun dewan penasehat memiliki kesempatan untuk menjadi calon legislatif maupun calon kepala daerah. Sehingga terbuka bagi yang bukan kader awal PKS.
“Kami juga menegaskan bahwa kami tidak menutup kesempatan bagi siapapun yang non muslim, untuk bergabung,” ucapnya.
Hendry juga memberikan catatan penting bahwa selama ini PKS dikenal dengan stigma keagamaan yang salah, seperti ada pihak yang mengatakan PKS sama dengan Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI), PKS sama dengan Sanafi, dan PKS sama dengan Wahabi.
“Kami tekankan bahwa kami berbeda dengan stigma-stigma tersebut, sebagai partai politik kami mengedepankan demokrasi, padahal HTI tidak,” katanya.
Pada kesempatan itu, saat disinggung mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Hendry menyampaikan PKS saat ini belum memutuskan untuk mendukung calon manapun.
“Kami masih cair, sangat terbuka,” katanya dengan tersenyum saat berada di Best Western Panbil.

Namun dari wilayah Sumbagut yaitu Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau dan Kepuluan Riau telah memiliki tiga calon.
Calon yang dimaksud yaitu Mahyedi Ansharullah, Tifatul Sembiring dan Irwan Prayitno.
“Itu nama-nama hanya dari wilayah Sumbagut saja, nanti masih dibahas lagi di majelis syuro,” kata dia.
GELAR Pertemuan Tertutup
Ketua DPW Nasdem, Muhammad Rudi dengan Ketua DPW PKS Ustad Bahtiar sebelumnya menjalin silahturahmi di Gedung PIH Batam Center, Senin (14/6/2021). Pertemuan ini dilangsungkan secara tertutup.
"Bersilahturahmi untuk pembangunan kota Batam yang kita cintai ini," ujar Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam ini usai pertemuan.
Diakuinya pertemuan ini kali pertama dilakukan.
Ia berharap dengan pertemuan ini akan ada emosional yang dekat antara Nasdem dan PKS kedepan.
"Misalnya bagian pemerintahan dan semuanya," kata Rudi sembari masuk mobilnya.
Di tempat yang sama Ketua DPW PKS Ustad Bahtiar mengaku silahturahmi ini disebut dengan silahturahmi kebangsaan.
Dalam pertemuan ini sekaligus mensosialisasikan logo PKS yang baru.

"Kemarin kan petak sekarang bulat. Kemarin warna hitam dan putih, sekarang orange," katanya.
Tak hanya itu, PKS juga mensosialisasikan kepengurusan baru. Sekaligus dialog terkait pembangunan Batam khususnya Kepri.
"Kami omongin juga soal dampak Covid-19. Tak ada pembicaraan soal pemilu 2024 mendatang," katanya.
Ia menambahkan tak hanya Nasdem, pihaknya akan bersilahturahmi dengan partai-partai lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang PKS