PENANGANAN COVID

Karimun Bakal Bangun Laboratorium PCR di RSUD Muhammad Sani

Rencana pengadaan laboratorium PCR di Karimun sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
Tribun Batam/ Rachta Yahya
RSUD KARIMUN - Karimun bakal memiliki laboratorum PCR sendiri. Foto Bupati Karimun, Aunur Rafiq memeriksakan kesehatannya ke seorang dokter spesialis di RSUD Karimun di sela-sela sidak, Senin (11/7/2016). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Rencana pengadaan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Karimun kembali mengemuka.

Rencana pengadaan laboratoritum PCR di Karimun, sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu.

Akan tetapi, karena adanya beberapa kendala yang menjadi penghambat serta peralatan yang belum tersedia, maka belum dapat terealisasi.

Hadirnya laboratorium PCR ini terbilang penting terlebih saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Pasien yang dinyatakan positif Covid-19, wajib diperiksa sampelnya guna mengetahui penyebaran dari kasus Covid-19 tersebut.

Bupati Karimun Aunur Rafiq meresmikan ruang perawatan TB paru di RSUD Karimun.
Bupati Karimun Aunur Rafiq meresmikan ruang perawatan TB paru di RSUD Karimun. (tribunbatam/elhadif putra)

Penanggungjawab tes PCR RSUD Karimun dr Abdul Muin Ritonga mengungkapkan, terhambatnya pengadaan labor PCR itu karena ada sejumlah peralatan medis yang tidak muncul dalam katalog pemerintah.

Hal itu menyebabkan pihaknya terpaksa untuk menunggu sampai alat tersebut muncul di katalog pemerintah.

"Sekarang baru bisa dilanjutkan. Karena beberapa hari ini sudah muncul di katalog alat- alat yang di butuhkan," ucap Muin, pada Rabu (23/6/2021).

Ia menambahkan, salah satu alatnya ialah Bio Safety Cabinet Level 2, yang berfungsi untuk melindungi analis labor PCR sebelum dan sesudah bekerja di labor.

"Salah satunya Bio Safety Cabinet. Tanpa alat ini kawan-kawan kita akan sulit bekerja karena juga takut terpapar kan jadi memang wajib ada dan alhamdulillah alatnya sudah dipesan," tambahnya.

Alat Bio Safety Cabinet itu juga berfungsi dalam proses pemeriksaan sampel PCR atau ekstraksi.

"Terakhir saya dapat informasi dalam 17 hari ke depan alatnya akan ada sama kita," jelasnya.

Baca juga: Puskesmas di Batam Bisa Layani Test PCR Gratis Bagi Kontak Erat Pasien Covid-19, Ini Prosedurnya

Baca juga: Satu Alat PCR Rusak, BTKL Batam Tetap Bisa Periksa Ratusan Sampel Tiap Hari

Selanjutnya setelah peralatannya memadai, labor PCR Karimun tersebut akan terlebih dahulu menjalani proses visitasi oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam sebelum dioperasikan.

"Harapan kita labor PCR tersebut secepatnya beroperasi karena akan sangat membantu sekali dalam upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karimun. Kalau bisa semakin cepat beroperasi semakin baik," jelasnya.

Sementara untuk petugas yang akan mengoperasionalkan labor tersebut, telah di lakukan rekrutmen.

"Untuk petugasnya sudah di lakukan proses rekrutmen beberapa waktu lalu. Untuk SDM kita sudah dapat di RSUD, jadi tidak ada masalah," tambahnya.

Selain itu, perihal kemampuan labor PCR itu dalam memeriksa sampel pasien per harinya.

Jika menggunakan alat bantuan dengan deteksi 2 Gin hanya akan mampu sekitar 12 sampel per hari.

Bupati Aunur Rafiq sidak ke RSUD Karimun di hari pertama kerja usai libur lebaran. Foto diambil sebelum pandemi covid-19.
Bupati Aunur Rafiq sidak ke RSUD Karimun di hari pertama kerja usai libur lebaran. Foto diambil sebelum pandemi covid-19. (TRIBUN BATAM/ RACHTA YAHYA)

"Namun kita dari RSUD kemarin bersama pak Sekda sudah konsen untuk beli alat setara yang dimiliki RSKI yang sekali jalan itu bisa 48 sampel.

Sehingga satu hari itu bisa 100 sampel," pungkasnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Karimun

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved