PPKM Darurat di Batam, Pedagang Pasar Fanindo Menjerit, Pasar Sepi Tak ada Pembeli
Pedagang pasar yang berlokasi di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji pun benar-benar merasakan dampaknya.
Boby menegaskan, pedagang di Pasar Fanindo sudah menerapkan protokol kesehatan sejak pandemi Covid-19.
Hanya saja menurutnya, masih ada saja pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan, meskipun sudah PPKM Darurat Batam seperti ini.
Pengelola pasar menurutnya sudah menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan berikut spanduk imbauan.
Baca juga: Pengendara Saling Serobot, Lampu Lalu Lintas di Simpang Fanindo Batam Tak Berfungsi
Baca juga: Kapal Pelni KM Kelud Sepi Penumpang Imbas PPKM Darurat Batam
Kata Walikota Soal PPKM Darurat Batam
Kasus covid-19 sebelumnya masih saja tinggi selama dua hari PPKM Darurat Batam.
Berdasarkan data dalam dua hari terakhir total temuan kasus mencapai 696 orang.
Upaya pemerintah dan forkompimda untuk menyekat mobilisasi masyarakat belum mendapatkan hasil yang signifikan terhadap perkembangan kasus.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan hasil pemeriksaan yang keluar dalam dua hari ini belum bisa menjadi acuan dampak penerapan PPKM Darurat.
Hal ini karena hasil yang keluar hari ini merupakan pemeriksaan beberapa hari lalu atau sebelum diberlakukannya PPKM Darurat.
"Saya rasa belum terlihatlah. Karena untuk memeriksa sampel ini kan butuh waktu ya, jadi hasil dalam dua hari penerapan aturan baru ini mungkin baru bisa terlihat lima hari ke depan," Rabu (14/7/2021).

Rudi mengungkapkan tim yang berjaga di titik penyekatan sampai saat ini masih bertugas.
Kesadaran masyarakat berdasarkan laporan juga sudah mulai mengurangi mobilisasi.
Tempat makan semua sudah take away demi mematuhi aturan ini.
Pedagang kaki lima juga sudah diminta untu menutup lapak mereka pukul 08.00 WIB.
"Sebenarnya saya sedih, karena harus memikirkan nasib rakyat Kota Batam ini.