PROFIL Sariamin Ismail, Sastrawan Indonesia Jadi Ikon Google Doodle pada Hari Ini 31 Juli 2021

Sariamin menikah pada tahun 1941 dengan Ismail yang pada waktu itu adalah seorang pokrol atau pembela perkara di landraad.

TRIBUNBATAM.id/IST
Sariamin Ismail, Sastrawan Indonesia yang menjadi Ikon Google Doodle Hari ini (31/7). 

Selasih sejak umur sebelas setengah tahun sudah mulai menulis di buku harian, yang diberinya nama Mijn Vriendin.

Selasih selalu mencurahkan kesedihan hatinya pada buku harian itu.

Pada saat itu, dia adalah murid Meiijes Normaal School, masih muda, bertubuh kecil, tidak cantik, dan
berasal dari kampung kecil.

Hal itu menjadikan Selasih kecil selalu bersedih karena tidak ada teman-temannya yang memperhatikan, bahkan dia sering diejek oleh teman-temannya.

Kesedihannya itu dicurahkan pada buku harian dalam bentuk puisi.

Kepandaian Selasih dalam menulis puisi ini tidak datang begitu saja.

Orang yang berjasa menumbuhkan minat dan kemampuan Selasih dalam duania sastra adalah neneknya.

Nenek Selasihlah yang setiap malam menceritakan kepada Selasih kecil dongeng-dongeng dalam bentuk sajak, seperti Putri Bungsu, Mayang Mengurai, dan Gadis.

Selain itu, kehidupan yang ada di masyarakat desa tempat Selasih tinggal juga mendukung.

Mereka sering mengadakan acara pantun-berpantun dalam berbagai upacara selamatan.

Kebiasaan menulis sajak ini diketahui oleh teman-teman dan gurunya.

Selasih pun kemudian sering diminta oleh gurunya untuk menulis syair lagu atau pun naskah sandiwara.

Pada suatu saat Selasih menulis sebuah puisi yang berjudul "Orang Laut".

Puisi ini dianggap baik oleh gurunya sehingga dibacakan di setiap kelas.

Hal ini menjadikan Selasih mendapat julukan atau gelar" cucu Rabindranath Tagore".

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved